Cerita Syukron Sang Kurir JNE Indralaya, Bertahan ditengah Badai Persaingan dengan Kejujuran dan Disiplin

Kurir membaca alamat tempat mengantar barang --

Menjadi kurir tentu bukan pekerjaan ringan. Ia pernah beberapa kali mengalami kejadian tidak menyenangkan. Salah satunya adalah saat mengantar barang COD, namun pembeli menolak membayar atau mengaku tidak pernah memesan . “Konsume kadang ada yang mengembalikan barang, jadi kita repot harus lapor retur,” kata ayah Iril dan Arkan ini.

BACA JUGA:Pertamina EP Pererat Sinergi dengan Media Lokal Lewat Program Edukasi Hulu Migas KUPAT LIMAS

Namun, ada pula kisah yang menghangatkan hati. Masih ada saja konsumen yang baik hati, dengan penyambutan yang ramah, komunikasi baik, dan memberlakukan kurir sebagaimana semua orang ingin diberlakukan. “Kadang cuma itu yang bikin hari saya lebih ringan,” ucapnya tersenyum.

Di balik sosok kurir yang tangguh, Syukron adalah ayah dari dua anak yang masih kecil. Istrinya, Nety Pratiwi, adalah pendukung utama dalam keseharian.

 “Kalau bukan karena dia, mungkin saya sudah menyerah. Dia yang memotivasi saya untuk tetap bekerja dengan jujur dan sabar.

 Sebagai seorang pejuang nafkah keluarga, tentu alasan kuat adalah kebutuhan anak dan istri di rumah yang selalu setiap menanti kepulangan saya,”katanya menceritakan anak-anaknya yang masih usia TK dan satunya tiga tahun.

Meski waktu bersama keluarga kadang terbatas, Syukron menyiasatinya dengan memanfaatkan setiap momen malam atau akhir pekan untuk bermain dan berbincang. Dia juga ingin anaknya tahu bahwa bapaknya bekerja keras, bukan karena terpaksa, tapi karena cintanya terhadap keluarga.

BACA JUGA:Prabumulih Apresiasi Kinerja OPD, Empat Instansi Raih Predikat Sangat Baik dalam Pelayanan Publik

Ia berharap suatu hari nanti bisa membangun usaha sendiri di bidang logistik, dengan prinsip yang sama: pelayanan yang manusiawi dan integritas yang tak tergoyahkan.

Bagi Syukron, profesi kurir sering dianggap sepele oleh banyak orang. Namun bagi dirinya, pekerjaan ini adalah bentuk kepercayaan dan amanah. Dia berpesan agar para generasi muda saat ini tidak gengsi tidak malu kerja apapun. Asal pekerjaan halal, bekerja dengan jujur, dan dilakukan sepenuh hati, semua pekerjaan itu mulia.

Ia juga mengajak anak muda untuk tidak hanya mengejar pekerjaan kantoran, apalagii terlena dengan kemalasan, sibuk dengan games online yang menyesatkan. Karna bekerja di lapangan juga bisa belajar banyak. Khususnya tentang waktu, karakter orang, dan bagaimana menjadi seseorang yang tangguh dan tidak pantang menyerah dengan untuk menggapai impian.

Syukron menegaskan bahwa bertahan selama 10 tahun bukan karena keberuntungan, tapi karena komitmen, loyalitas, dan terus belajar menghadapi perubahan. Sehingga untuk tetap bertahan harus dengan ikut pada peradaban. 

Kisah Syukron bukan sekadar cerita seorang kurir. Ini adalah kisah tentang ketekunan, kejujuran, inovasi, dan keberanian untuk bertahan di tengah perubahan besar.

BACA JUGA:ASUS Rilis 4 Laptop Canggih untuk Profesional, Simak Spesifikasi dan Harganya

 Di saat banyak orang berpindah pekerjaan demi gaji atau gengsi, ia memilih bertahan, beradaptasi, dan melayani konsumen dengan setulus hati.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER