Cerita Syukron Sang Kurir JNE Indralaya, Bertahan ditengah Badai Persaingan dengan Kejujuran dan Disiplin

Kurir membaca alamat tempat mengantar barang --
INDRALAYA, KORANPRABUMULIHPOS.COM — Siang itu, Tepat pukul 13.00 WIB, matahari bersinar terik menyengat jalanan aspal di tengah kota kecil bernama Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Di pinggir jalan yang teduh oleh rindangnya pohon rambutan, seorang pria sibuk mengatur puluhan paket di atas motor bebeknya. Dengan helm tergantung di motornya, masker kain yang terlihat lusuh, menutupi wajahnya pwelahan dibukanya untuk dapat menghirup segarnya udara.
Ia adalah M. Syukron Pratama, kurir JNE yang sudah sepuluh tahun setia menembus hujan dan panas, demi tugas mulia mengantarkan harapan dari satu alamat ke alamat lainnya.
Jaket lusuh dan sarung tangan yang tak di lepas, tak membuatnya risih meski sibuk dengan aktivitasnya yang menyusun paket, menempatkan posisi paket yang akan diantar ke alamat penerima, sesuai dengan jarak tempuh perjalanan.
BACA JUGA:Pesawat Menghindar, Wilayah Iran dan Israel Jadi Zona Terlarang di Udara
"Alamat pengantaran barang paling dekat, akan ditempatkan di posisi paling luar agar mudah meraihnya. Makanya setiap kali pengantaran pindah jalur, langsung susun ulang barang sesuai rute yang akan dilalui, " tuturnya dengan bangga menceritakan strategi kerjanya agar lebih mudah.
Pria 32 tahun ini, adalah wajah yang tak bagi banyak warga Perumahan The Green Taman Gading, Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, tempat ia tinggal bersama istri dan dua anaknya. Sehari-harinya, ia bukan hanya sekadar membawa paket, tapi juga membawa semangat dan ketulusan.
Baginya, pekerjaan ini bukan sekadar mencari nafkah, tapi bentuk ibadah dan dedikasi pada kepercayaan yang telah diberikan oleh perusahaan dan konsumennya.
Syukron memulai kariernya di JNE tahun 2013, awalnya dia bekerja di JNE bukan sebagai kurir, melainkan sebagai admin ekspedisi. Mencatat paket yang masuk, membuat resi pengiriman barang dan menginput barang keluar dan masuk dari kantornya.
BACA JUGA:Monev SPMB SD Pastikan Pelaksanaan OTAB Sesuai Juknis
BACA JUGA:WhatsApp Resmi Tampilkan Iklan, Tampilnya di Mana?
Namun pria alumni MAN Sakatiga ini, tak disangka kini menjalankan porfesinya sebagai kurir yang mengantar jemput berbagai barang kiriman konsumen. kala itu mencari pekerjaan tetap untuk menopang hidupnya.
“Waktu itu saya masih lajang. Niatnya cuma satu, yaitu agar bisa bantu orang tua dan mandiri, sekaligus mencari modal untu nikah,” katanya.
Namun, tak lama setelah itu, kebutuhan tenaga kurir meningkat. Ia ditawari bergabung di lapangan, dan tanpa ragu ia terima.