Kuota Haji Indonesia Terancam Dipangkas 50%, Antrean Bisa Molor hingga 2119

Kuota Haji Indonesia Terancam Dipangkas 50%, Antrean Bisa Molor hingga 2119--
JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Otoritas Arab Saudi tengah mempertimbangkan untuk mengurangi kuota haji bagi jemaah asal Indonesia hingga 50 persen.
Gagasan ini mencuat usai adanya evaluasi terhadap pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 atau 1446 Hijriah yang dianggap belum memenuhi ekspektasi, terutama dari aspek layanan dan koordinasi.
Kepala Badan Pengelola Haji, M. Irfan Yusuf, mengungkapkan bahwa sejumlah kalangan dalam pemerintahan Arab Saudi menyampaikan keinginan tersebut. Meski demikian, Irfan—yang akrab disapa Gus Irfan—menyatakan pihak Indonesia segera mengajukan keberatan atas rencana itu.
Perlu diketahui, mulai tahun depan penyelenggaraan haji akan berada di bawah tanggung jawab BP Haji, bukan lagi Kementerian Agama (Kemenag) RI.
BACA JUGA:Bandara Soetta Siap Sambut Kepulangan Jamaah Haji 2025 mulai 12 Juni
BACA JUGA:Jemaah Haji Prabumulih Lempar Jumroh di Mina
Sehubungan dengan itu, Gus Irfan menekankan bahwa pihaknya berkomitmen memperbaiki manajemen pelaksanaan haji demi peningkatan mutu layanan.
“Karena performance kita (Indonesia) tahun ini sangat tidak memuaskan sehingga ada keinginan, ada usulan dari beberapa orang tim Saudi untuk mengurangi kuota kita," ujar Gus Irfan dalam keterangannya, Rabu (11/6/2025).
BP Haji telah menyampaikan kepada Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi bahwa sistem dan tata kelola haji Indonesia akan diperbarui mulai tahun depan. Ia optimistis kerja sama yang lebih erat dengan mitra Saudi akan membawa hasil yang lebih baik bagi para jemaah.
“Tahun depan penyelenggaranya berbeda, manajemennya berbeda. Insya Allah, manajemen kita akan lebih koordinatif dengan teman-teman Saudi sehingga kita akan mendapatkan performance yang lebih baik,” ujarnya.
Sebagai bagian dari langkah perbaikan, Indonesia dan Arab Saudi telah mencapai kesepakatan awal untuk membentuk tim kerja bersama atau task force. Menurut Irfan, wacana pengurangan kuota ini merupakan respons terhadap sejumlah kendala dalam pelaksanaan haji tahun 2025, termasuk permasalahan teknis dan pengelolaan jemaah.
BACA JUGA:193 Jemaah Haji Prabumulih Sehat, Siap Melaksanakan Wukuf di Arafah
BACA JUGA:Aniaya Mahasiswa, Warga Padat Karya Lebaran Haji di Penjara
"Kami sedang melakukan negosiasi. Karena ke depan, manajemen haji akan resmi dialihkan dari Kementerian Agama ke BP Haji, dan kami menawarkan sistem baru untuk perbaikan," ujarnya.