Kuota Haji Indonesia Terancam Dipangkas 50%, Antrean Bisa Molor hingga 2119

Kuota Haji Indonesia Terancam Dipangkas 50%, Antrean Bisa Molor hingga 2119--

Forum ini akan menjadi wadah komunikasi aktif antara kedua negara untuk memperkuat koordinasi dalam penyelenggaraan ibadah haji.

“Begitu juga tim dari Saudi, sudah ada kesepakatan awal untuk membentuk gugus bersama, guna lebih melancarkan komunikasi kita,” tambahnya.

Gus Irfan menyampaikan bahwa peluang negosiasi masih sangat terbuka, termasuk dalam hal mempertahankan kuota haji Indonesia. Ia berharap melalui perbaikan yang direncanakan, jumlah kuota dapat dipertahankan seperti sebelumnya.

BACA JUGA:Mulai 4 Juni 2025, Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Puncak Ibadah

BACA JUGA:Menjelang Puncak Haji, Indonesia Siapkan Strategi Pergerakan Jamaah Secara Matang

Salah satu perhatian utama pemerintah Arab Saudi adalah keterbukaan informasi terkait kondisi kesehatan jemaah. Mereka mempertanyakan mengapa jemaah yang sakit berat tetap diberangkatkan ke Tanah Suci.

“Ada yang meninggal, bahkan saat masih di pesawat. Why do you bring people to death here?” kata Gus Irfan menirukan pernyataan perwakilan Kementerian Haji Saudi dalam sebuah diskusi.

Salah satu kasus yang menjadi sorotan adalah wafatnya Nyai Nur Fadillah (45), jemaah asal Sidoarjo, Jawa Timur, saat dalam penerbangan dari Surabaya menuju Madinah. Ia dilaporkan meninggal dunia dua jam sebelum pesawat mendarat karena kondisi kesehatan yang menurun.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER