China Pamerkan Internet 10G Pertama di Dunia, Indonesia Masih Bergelut dengan Pemerataan 5G

China Pamerkan Internet 10G Pertama di Dunia, Indonesia Masih Bergelut dengan Pemerataan 5G--Sumeks
Teknologi di Baliknya: 50G PON, Evolusi dari FTTx
Kehebatan jaringan ini bertumpu pada teknologi yang dikenal sebagai 50G Passive Optical Network (PON), yang merupakan perkembangan dari konsep Fibre to the X (FTTx). Teknologi ini mampu menyediakan kecepatan hingga 50 Gbps secara teoretis, baik untuk unduhan maupun unggahan, dan menariknya, tanpa memerlukan pembaruan besar pada infrastruktur kabel optik yang sudah ada.
Dengan kata lain, pengguna bisa mendapatkan kecepatan luar biasa tinggi tanpa harus mengganti seluruh sistem jaringan yang telah tertanam—menjadikannya solusi hemat biaya sekaligus futuristik.
Dampak Langsung: Download Film 4K dalam Hitungan Detik
Jika selama ini Anda membutuhkan waktu 7-10 menit untuk mengunduh sebuah film 4K berukuran 20GB di jaringan 1 Gbps, maka dengan jaringan 10G, waktu itu menyusut drastis menjadi kurang dari 20 detik! Kecepatan ini membuka peluang besar bagi aktivitas digital yang menuntut bandwidth tinggi.
Misalnya:
Streaming konten real-time kualitas ultra HD (8K/VR/AR)
Gaming cloud tanpa lag
Kegiatan belajar dan bekerja jarak jauh tanpa gangguan
Penerapan IoT skala besar di industri manufaktur, logistik, dan pertanian
Mendorong Inovasi Lintas Sektor
Jaringan broadband 10G bukan hanya soal kecepatan semata. Teknologi ini juga diprediksi akan menjadi katalis bagi berkembangnya berbagai layanan inovatif lintas sektor. Beberapa bidang yang akan sangat diuntungkan antara lain:
Telemedicine: Akses layanan kesehatan jarak jauh dengan kualitas video HD dan konektivitas real-time tanpa delay akan menjadi lebih baik dan luas.
Pendidikan Jarak Jauh: Kegiatan pembelajaran dengan konten interaktif berbasis VR/AR dapat dijalankan tanpa hambatan teknis.
Pertanian Cerdas (Smart Farming): Sistem pemantauan real-time terhadap lahan dan tanaman berbasis sensor IoT bisa bekerja jauh lebih efektif.