Mengglobal Lewat Herbal: BRI Bawa Kamandalu Ashitaba Menuju Panggung Dunia

Mengglobal Lewat Herbal: BRI Bawa Kamandalu Ashitaba Menuju Panggung Dunia--
TANGERANG, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Dalam upaya memperkuat sektor ekonomi nasional melalui pemberdayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan konsistensinya untuk mendorong UMKM agar mampu menembus pasar global.
Salah satu cerita sukses yang lahir dari pembinaan BRI adalah PT Semeru Sumber Rejeki, produsen minuman herbal Kamandalu Ashitaba.
Produk inovatif ini berbahan dasar tanaman Ashitaba, atau yang dikenal juga sebagai seledri Jepang, dan kini mulai menggarap pasar luar negeri berkat dukungan intensif dari BRI.
Distributor Kamandalu Ashitaba, Grace Mamahit, mengungkapkan bahwa Ashitaba bukan sekadar tanaman biasa. Tanaman ini dikenal memiliki segudang manfaat untuk kesehatan, sehingga potensinya untuk dikembangkan menjadi produk herbal premium sangat besar.
BACA JUGA:BRI Dorong UMKM Minuman Herbal Kian Percaya Diri Garap Pasar Luar Negeri
BACA JUGA:BRI Salurkan KUR Senilai Rp42,23 Triliun Hingga Akhir Maret 2025
"Ashitaba merupakan tanaman dari keluarga seledri, namun berbeda dengan seledri biasa yang biasa kita jumpai sebagai pelengkap bakso atau sop. Ini adalah big celery, jenis seledri berukuran besar dengan kandungan bioaktif yang lebih kuat," jelas Grace dalam wawancara di sela-sela acara BRI UMKM EXPO(RT) 2025.
Ashitaba memiliki sejarah panjang sebagai tanaman obat di Jepang, dikenal dengan manfaatnya dalam memperlambat penuaan, memperbaiki metabolisme tubuh, serta memperkuat sistem kekebalan.
Ketika dibudidayakan di kaki Gunung Semeru, tepatnya di daerah Poncokusumo, Kabupaten Malang, tanaman ini justru menunjukkan pertumbuhan luar biasa.
"Jika di Jepang tingginya hanya sekitar 70–80 cm, di Malang, Ashitaba bisa mencapai 1 hingga 2 meter. Ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam pertanian herbal berkualitas tinggi," tambah Grace.
Kisah di balik berdirinya PT Semeru Sumber Rejeki berakar dari pengalaman pribadi sang pendiri, Roy Pudyo Febrianto. Sebelum mengenal Ashitaba, Roy mengalami masalah berat badan yang cukup serius, hampir menyentuh angka 100 kilogram.
BACA JUGA:Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Senilai Rp42,23 Triliun Hingga Akhir Maret 2025
BACA JUGA:Ini Empat Langkah Mitigasi Bencana Gempa di SMPN 9 Prabumulih
Dalam upaya memperbaiki gaya hidupnya, Roy mulai mengubah pola makan, berolahraga, dan secara rutin mengonsumsi Ashitaba.