Dongkrak Industri Kecil Menengah, Wamenperin Tinjau Pelaksanaan MBG di Jakarta Timur
Dongkrak Industri Kecil Menengah, Wamenperin Tinjau Pelaksanaan MBG di Jakarta Timur --Foto: Prabupos
"Sekarang anak-anak kalau ke sekolah orang tua tidak perlu lagi menyiapkan sarapan, karena sudah disiapkan di sekolah. Dan mereka suka dengan menu-menunya yang variatif dan berganti-ganti setiap hari," ujar Gita.
Hal senada juga disampaikan Kepala SD Negeri 06 Pulogadung, Paranggi Rismono. Sejak Program MBG dimulai pada 6 Januari 2025 lalu, Paranggi mendapati banyak orang tua senang karena kini mereka bisa menghemat pengeluaran.
"Dulu kalau anak-anak ini dibekali makanan, banyak yang sampai rumah tidak dimakan. Sehingga orang tua harus memberikan bekal jajan lebih. Tapi sekarang karena sudah ada MBG, uang jajannya bisa dikurangi. Apalagi, siswa kami di sini berasal dari kalangan menengah ke bawah," kata Paranggi.
BACA JUGA:Ini Enam Point Penting Hasil Kesimpulan Rapat Pertemuan Camat, Lurah dan RT Bersama DPRD
BACA JUGA:Meningkatkan Kualitas Anggota, Polres Prabumulih Gelar Binrohtal Rutin
Diketahui, Program MBG merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo guna meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak Indonesia. Program ini juga menjadi komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Tujuan dari program makan bergizi gratis untuk anak sekolah adalah untuk memastikan bahwa anak-anak, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu, mendapatkan asupan gizi yang cukup agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Berikut adalah beberapa tujuan spesifik dari program ini:
1. Meningkatkan Kesehatan Anak: Program ini bertujuan untuk memastikan anak-anak mendapatkan makanan yang bergizi, yang dapat mendukung kesehatan mereka, mencegah malnutrisi, dan mengurangi risiko penyakit yang disebabkan oleh kekurangan gizi.
2. Meningkatkan Konsentrasi dan Prestasi Belajar: Dengan mendapatkan makanan yang bergizi, anak-anak diharapkan memiliki energi yang cukup untuk belajar dengan baik, meningkatkan konsentrasi, dan memperbaiki hasil akademik.
3. Mencegah Stunting: Stunting atau pendek akibat kekurangan gizi kronis dapat dihindari dengan memberikan asupan makanan bergizi yang mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak.
4. Mengurangi Beban Ekonomi Keluarga: Program makan bergizi gratis membantu meringankan beban ekonomi keluarga, terutama keluarga dengan pendapatan rendah, sehingga mereka tidak perlu khawatir tentang menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak mereka.
5. Memberikan Kesetaraan Akses Gizi: Program ini bertujuan untuk memberikan akses yang lebih setara terhadap makanan sehat bagi semua anak, tanpa memandang latar belakang ekonomi, sehingga mereka memiliki peluang yang sama untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
6. Meningkatkan Kehadiran Anak di Sekolah: Anak-anak yang mendapatkan makanan bergizi cenderung lebih sehat dan bersemangat untuk pergi ke sekolah, sehingga dapat meningkatkan tingkat kehadiran dan partisipasi mereka dalam kegiatan belajar mengajar.
Program ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik anak, tetapi juga pada perkembangan kognitif dan sosial mereka, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.(*)