Viral! Oknum Lurah Tertangkap Saat Ajak Massa Dukung Paslon di Musi Rawas
Oknum Lurah Tertangkap Saat Ajak Massa Dukung Paslon di Musi Rawas--Istimewa
“Beruntung, saya berhasil mengambil sedikit kertas sebelum dia merebutnya kembali,” kata Bahtiar.
Warga lain, Nando, yang juga menyaksikan peristiwa tersebut, menambahkan bahwa Lurah MAA bahkan membakar beberapa lembar kertas di belakang konter, yang menunjukkan upaya untuk menghilangkan bukti.
BACA JUGA:KPU Sumsel Masih Menunggu Logistik Pilkada 2024: Apa yang Terjadi?
BACA JUGA:KPU Muara Enim: Surat Suara Pilkada Rampung Dicetak, Debat Kandidat Menanti!
"Saya melihatnya sendiri, itu sangat mencemaskan," ujarnya.
Setelah insiden ini, warga merasa perlu melaporkan tindakan Lurah MAA kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Musi Rawas, agar integritas dan netralitas ASN dapat terjaga dalam pelaksanaan Pilkada yang semakin dekat.
Komisioner Bawaslu Musi Rawas, Agustian, belum memberikan tanggapan resmi terkait kejadian ini ketika dihubungi oleh tim media hingga berita ini diturunkan.
Masyarakat setempat berharap Bawaslu segera menindaklanjuti laporan tersebut untuk memastikan proses Pilkada di Musi Rawas berlangsung dengan bersih dan adil.
Kasus dugaan penggalangan massa yang melibatkan oknum Lurah ini menambah kecemasan masyarakat terkait netralitas ASN dalam Pilkada. ASN, sebagai garda terdepan pelayanan publik, diharapkan dapat menjaga integritas dan tidak terlibat dalam politik praktis.
BACA JUGA:Aktivis Komitmen Pilkada Sumsel Tanpa Konflik
BACA JUGA:Prabumulih Masuk Zona II untuk Kampanye Pilkada 2024
"Kami berharap ASN tetap netral dan tidak ikut dalam kampanye politik. Ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah," ujar Bahtiar.
Di tengah semakin dekatnya hari pemungutan suara, sangat penting bagi semua pihak—ASN, masyarakat, dan penyelenggara pemilu—untuk menjaga sikap netral dan berkomitmen pada prinsip demokrasi.
Dengan harapan, Pilkada di Musi Rawas dapat berlangsung dengan baik tanpa praktik-praktik yang merusak integritas pemilu.
Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat untuk aktif mengawasi dan melaporkan setiap tindakan yang mencurigakan dalam proses demokrasi, demi tercapainya Pilkada yang bersih dan berintegritas.