Ilmuwan Peringatkan Elon Musk Bisa Sebabkan Bencana di Mars
Elon Musk. Foto: REUTERS/Carlos Barria--
KORANPRABUMULIHPOS.COM - Elon Musk membuat klaim mengejutkan pekan ini bahwa sebuah kota dengan satu juta penduduk akan bisa dibangun dan berkembang pesat di Mars dalam waktu 30 tahun. Namun, ilmuwan terkemuka, Profesor Andrew Coates, fisikawan dan peneliti Mars dari University College London (UCL), memperingatkan bahwa rencana ambisius ini dapat membawa bencana.
Menurut Coates, pemukiman manusia di Mars akan mencemari planet tersebut dan membahayakan pencarian kehidupan alien. Ia menekankan bahwa manusia seharusnya hanya mengirim satu astronot ke Mars jika ingin mencari tahu lebih banyak tentang kehidupan di Tata Surya.
"Hal terakhir yang perlu kita lakukan adalah membawa kehidupan dari Bumi ke Mars. Eksplorasi robotik adalah jalan keluarnya," kata Coates seperti dikutip dari Daily Mail.
Klaim baru Musk tentang masa depan eksplorasi manusia di Mars muncul saat SpaceX mencapai terobosan besar pada 13 Oktober. SpaceX berhasil mendaratkan pendorong Super Heavy setinggi 71 meter, yang membawa roket seberat 3.000 ton sejauh 65 km ke udara sebelum terlepas dan mendarat kembali dengan menggunakan lengan 'Mechazilla' yang berbentuk seperti sumpit.
BACA JUGA:Elon Musk Ingin Manusia Pindah ke Mars, Roketnya Siap Terbang dalam 2 Tahun
Pendorong ini, yang terbesar yang pernah dirancang oleh SpaceX, akan digunakan untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa besar Starship ke orbit. Keberhasilan ini meningkatkan harapan akan perjalanan ruang angkasa yang lebih murah dan efisien untuk membawa pemukim serta sumber daya ke Mars.
Dalam sebuah postingan di akun X, Musk menulis, "Jika peradaban cukup stabil selama kurang lebih 30 tahun ke depan, kota mandiri berpenduduk lebih dari satu juta orang akan dibangun di Mars."
Namun, Profesor Coates memperingatkan bahwa pembangunan pemukiman manusia dalam skala besar di Mars akan membawa masalah bagi ilmuwan. Sebagai anggota tim yang mengembangkan misi penjelajah Rosalind Franklin NASA, yang dirancang untuk mencari tanda-tanda kehidupan mikroba di bawah permukaan Mars, Coates khawatir bahwa kontaminasi oleh manusia akan mengganggu pencarian kehidupan alien di planet tersebut.
"Pada akhirnya, Elon Musk ingin membawa manusia ke Bulan dan mungkin ke Mars, tapi kita harus berhati-hati dengan Mars," kata Coates. "Kita harus sangat berhati-hati dengan persiapan misi, memastikan teknologi pembersihan yang tepat, agar tidak membawa kehidupan ke Mars dan mencemarinya. Itu adalah hal terakhir yang ingin kita lakukan."
Musk kerap menyatakan bahwa pesawat ruang angkasa Starship dan pendorong Super Heavy akan sangat penting untuk membangun koloni di Mars, mengingat bahwa Mars cukup dekat dengan Bumi untuk memungkinkan perjalanan antarplanet setiap 26 bulan sekali.
Namun, para ilmuwan memperingatkan bahwa proyek kolonisasi massal di Mars dapat menghancurkan bukti kehidupan apa pun yang mungkin ada di planet tersebut. Beberapa peneliti bahkan khawatir bahwa kedatangan manusia dapat memusnahkan kehidupan mikroba yang mungkin ada di sana.