"Pemerintah Kabupaten Indramayu menyambut baik groundbreaking pelebaran jalan Sukaurip-Sujareja sebagai bagian dari implementasi bufferzone tahap pertama di Kilang Pertamina Balongan.
Ini merupakan bentuk tanggung jawab kita semua dalam mengutamakan kepentingan masyarakat, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indramayu," ujar Nina.
Nina juga berharap implementasi bufferzone di Indramayu dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain di Indonesia, terutama yang memiliki risiko bahaya bagi masyarakat.
Diandoro Arifian, VP HSSE PT Kilang Pertamina Internasional sekaligus Ketua Koordinator PMO Bufferzone, menjelaskan bahwa bufferzone ini dirancang untuk memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat serta lingkungan sekitar.
"Bufferzone ini dirancang untuk meminimalkan risiko jika terjadi kebakaran atau ledakan, dengan memperluas zona penyangga minimal 50 meter dari pagar luar area operasional.
Pelebaran jalan Sukaurip-Sukaraja adalah bagian dari upaya peningkatan keamanan yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024," jelas Diandoro.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa bufferzone di Kilang Balongan diharapkan tidak hanya meningkatkan keamanan tetapi juga memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat sekitar kilang.
"KPI, sebagai anak perusahaan Pertamina yang berfokus pada pengolahan minyak dan petrokimia, berkomitmen pada prinsip ESG (Environment, Social & Governance).
KPI juga terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen terhadap Sepuluh Prinsip Universal dari UNGC dalam strategi operasionalnya.
Kami akan terus menjalankan bisnis ini secara profesional untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan kilang minyak dan petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial, serta memiliki tata kelola perusahaan yang baik," ungkap Fadjar. (*)