KORANPRABUMULIHPOS.COM - Pernah mendengar istilah work-life balance? Ini merujuk pada gaya hidup yang menyeimbangkan pekerjaan dengan kehidupan pribadi.
Dengan kata lain, bekerja sesuai waktu yang ditentukan dan menikmati waktu lainnya untuk hidup lebih santai.
Dari perspektif psikologis, keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dianggap sebagai gaya hidup yang sehat.
Hal ini dapat mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis yang lebih baik.
Beberapa negara di dunia dikenal memiliki keseimbangan kerja dan hidup yang sangat baik, sehingga membuat para pekerja merasa nyaman.
Salah satu pihak yang mengevaluasi aspek ini adalah perusahaan teknologi HR Remote melalui Indeks Keseimbangan Kehidupan-Pekerjaan Global (Global Life-Work Balance Index) tahun 2023.
Penilaian tersebut mempertimbangkan berbagai aspek seperti jumlah cuti tahunan yang diatur oleh undang-undang, persentase upah sakit minimum yang ditetapkan, serta jumlah cuti hamil berbayar.
BACA JUGA:Libur Panjang di Bulan September 2024! Jangan Lewatkan 6 Hari Tanggal Merah Ini!
Indeks tersebut juga mengacu pada data keseimbangan kehidupan dan kerja dari Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Keseimbangan Kehidupan dan Pekerjaan di Negara-Negara Eropa Data OECD mengungkapkan bahwa sebagian besar negara dengan keseimbangan hidup dan kerja terbaik berada di Eropa.
Di Italia, misalnya, OECD melaporkan bahwa pekerja penuh waktu di sana menghabiskan 69% waktu mereka atau sekitar 16,5 jam sehari untuk kegiatan pribadi dan rekreasi. Angka ini 1,5 jam lebih lama dari rata-rata OECD.
"Orang-orang sering mengira bahwa orang Italia tidak banyak bekerja. Faktanya, mereka bekerja dengan efisien," kata Andres Uribe-Orozco, seorang pengacara yang kini bekerja di Roma setelah pernah tinggal di Kolombia dan Amerika Serikat, kepada BBC.
BACA JUGA:Sejarah dan Sistem Politik Bangladesh: Negara Pecahan yang Kini Dipimpin Peraih Nobel
"Mereka menyelesaikan tugas mereka dengan cepat sehingga bisa menikmati waktu istirahat yang lebih lama," tambahnya.
Serupa dengan Italia, data OECD juga menunjukkan bahwa pekerja di Spanyol menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk bersantai dan merawat diri.