Setelah masa jabatannya sebagai Wali Kota, Joko Widodo dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 15 Oktober 2012 sebelum terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia dalam Pemilihan Presiden 2014. Dalam pilpres tersebut, ia terpilih bersama Jusuf Kalla.
BACA JUGA:Pekan QRIS Nasional 2024: YUKK Payment Gateway & Pandora Box Gelar Kampanye Besar
BACA JUGA:Rupiah di Rp 15.900: Sri Mulyani Optimistis Terhadap Ketahanan Ekonomi
Pada Pemilihan Presiden 2019, Joko Widodo terpilih kembali untuk masa jabatan kedua, kali ini dengan K.H. Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden. Mereka dilantik pada 20 Oktober 2019 untuk periode 2019 hingga 2024.
Selama masa kepemimpinan pertamanya, Joko Widodo memprioritaskan pembangunan infrastruktur secara menyeluruh hingga ke daerah-daerah terpencil Indonesia untuk mengejar ketertinggalan sektor ini dibandingkan negara lain.
Selain itu, ia meluncurkan berbagai program sosial seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Joko Widodo juga memfokuskan pada reforma agraria, termasuk percepatan penerbitan sertifikat hak atas tanah untuk mengurangi sengketa lahan.
BACA JUGA:Bupati Banyuasin: Ketergantungan Terhadap Dana Transfer Menghambat Pembangunan Daerah
BACA JUGA:Antusiasme Tinggi: 50 Ribu Pelajar Sumut Daftar Jadi Relawan PON 2024
Pada masa jabatannya yang kedua, fokus pemerintahan bergeser ke pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia agar dapat bersaing secara global, meskipun pembangunan infrastruktur tetap berlanjut.