Gara-Gara Shutdown, NASA Ikut Mati Suri

Pemerintah AS Tutup Operasi! Ribuan Pegawai NASA Langsung Dirumahkan--

 

KORANPRABUMULIHPOS.COM – Pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi mengalami shutdown setelah Kongres gagal mencapai kesepakatan mengenai rancangan anggaran. Dampaknya langsung terasa ke berbagai sektor, termasuk di lembaga antariksa NASA, yang kini harus merumahkan ribuan pegawainya.

 

Penutupan sementara ini membuat NASA serta sejumlah lembaga federal lainnya menghentikan sebagian besar aktivitas harian mereka. Hanya tim kecil yang tetap bekerja, terutama mereka yang bertanggung jawab atas misi-misi penting yang tidak bisa dihentikan tanpa mengancam keselamatan astronaut, peralatan vital, atau proyek prioritas pemerintah Trump.

 

Dengan sebagian besar program riset dan kegiatan publik dihentikan sementara, NASA kini menunggu keputusan baru dari Kongres terkait pendanaan agar bisa kembali beroperasi penuh.

 

Dalam panduan resmi yang diterbitkan pada 29 September, NASA menjelaskan langkah-langkah operasional selama masa shutdown dan mengungkap jumlah pegawai yang terdampak. Dari total 18.218 pegawai sipil, sebanyak 15.094 orang harus dirumahkan, sementara sekitar 3.100 lainnya tetap bekerja karena dikategorikan “dikecualikan.”

 

Sebagai perbandingan, rencana darurat tahun 2023 mencatat jumlah pegawai yang dirumahkan lebih besar, yakni 17.007 orang, dengan hanya 1.300 pegawai yang tetap aktif. Penurunan ini diduga karena perluasan kategori “pengecualian” untuk mendukung misi Artemis, proyek besar NASA yang bertujuan mengirim manusia kembali ke Bulan.

 

Langkah ini juga memperlihatkan tekad NASA agar misi Artemis 2 tidak mengalami penundaan. Misi tersebut dijadwalkan lepas landas paling lambat 5 Februari 2026 dan akan menjadi penerbangan berawak pertama mengelilingi Bulan sejak era Apollo. Artemis 2 juga akan membuka jalan bagi Artemis 3, yang menargetkan pendaratan di permukaan Bulan.

 

Namun, rencana ambisius ini tidak lepas dari tekanan kompetisi dengan China. Kedua negara tengah berlomba menguasai Bulan, dan jika AS tertinggal, hal itu bisa memicu ketegangan geopolitik baru. Keterlambatan pada Artemis 2 dikhawatirkan dapat mengacaukan seluruh jadwal misi berikutnya.

 

Prediksi ini sejalan dengan pernyataan Wakil Administrator Sementara Sistem Eksplorasi NASA, Lakiesha Hawkins, dalam konferensi pers 23 September lalu. Ia menyebut bahwa timnya sudah bersiap agar misi Artemis 2 tetap berjalan meski terjadi penghentian pendanaan.

 

Selain itu, dokumen terbaru NASA juga menyoroti pembatasan penggunaan dana sisa tahun fiskal sebelumnya yang kini difokuskan untuk mendukung “prioritas presiden.” Para pengamat menilai hal ini tidak lazim dan bisa jadi mencerminkan strategi Gedung Putih untuk mempertahankan proyek-proyek utama di tengah penutupan.

 

Menurut Casey Dreier, Kepala Kebijakan Luar Angkasa Planetary Society, dana sisa tersebut bisa digunakan untuk aktivitas terbatas yang dinilai vital. “Langkah ini bisa memusatkan dana pada program penting agar fungsi utama pemerintah tetap berjalan selama shutdown,” katanya, dikutip dari Space.com.

 

NASA memperkirakan perlu sekitar setengah hari untuk mengamankan fasilitas dan menghentikan operasi non-esensial secara tertib. Beberapa misi penting seperti Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) tetap beroperasi dengan tim teknisi dan pengendali penerbangan yang berjaga 24 jam demi keselamatan astronaut.

 

Sementara itu, satelit pengamat Bumi dan cuaca yang penting untuk keselamatan publik juga terus aktif, memastikan data tentang bencana alam, cuaca ekstrem, dan pergerakan puing antariksa tetap tersedia.

 

Namun, sebagian besar kegiatan penelitian, pengembangan teknologi, dan program edukasi publik terpaksa dihentikan. Layanan seperti pusat pengunjung, siaran NASA TV, dan akun media sosial resmi juga ikut dibekukan sementara.

 

Karyawan kontrak menghadapi situasi beragam — beberapa masih bisa bekerja selama proyek mereka sudah didanai, tetapi banyak yang terpaksa berhenti karena tidak ada pengawasan dari pegawai federal.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER