KORANPRABUMULIHPOS.COM- Dalam masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), setial tahun selalu muncul permasalahan dan perbedaan antara serapan jumlah siswa baru, di sekolah swasta dan Sekolah Negeri.
Sarapan sekolah negeri yang jumlahnya sangat fantastis, sangat berbanding terbalik dengan kondisi sekolah swasta yang ada di Kota Prabumulih, khususnya sekolah swasta yang tidak ada latar belakang tertentu.
Sehingga muncul berbagai asumsi mengenai perbedaan ini, hingga menimbulkan kecemburuan dengan jumlah kuota siswa baru di sekolah negeri yang terus bertambah dari tahun ke tahun.
Sedangkan jumlah lulusan, misalnya lulusan SD yang ada di Kota Prabumulih, serapannya tidak merasa. Dengan jumlah lulusan sebanyak 3.724 tidak bisa memenuhi kuota masuk ke SMP swasta, sebanyak 23 SMP Negeri dan swasta di Kota Prabumulih.
BACA JUGA:Gelar Rapat Kenaikan Kelas Jelang Pembagian Raport
BACA JUGA:Workshop One Teacher, One Best Practice di SMA Negeri 2 Prabumulih
"Jika sekolah negeri menerima 200 siswa saja di setiap sekolah bahkan ada yang lebih, dengan jumlah SMP Negeri sebanyak 13, sudah 2.600 siswa. Nah sisanya untuk ke sekolah swasta, akan berapa lagi sekolah swasta mendapatkan siswa," ujar Sutarno MPd, salah seorang pengawas SMP di Prabumulih.
Karena itu untuk meningkatkan daya tarik masyarakat harus mengedepankan inovasi dan berinisiatif melakukan hal-hal yang menonjol.
"Tips dan trik dari sekolah swasta yang tinggi peminatnya, bahkan dengan biaya yang cukup tinggi, namun masih tetap berdiri oleh masyarakat, itu bisa dijadikan referensi untuk sekolah swasta lainnya," bebernya.
Hal sama disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Prabumulih, melalui sekretaris Dinas Pendidikan, Pedro Santoso SPd MSi, menegaskan bahwa pihak Dinas Pendidikan tidak ada membedakan antara sekolah negeri dan swasta.
BACA JUGA:Gelar Rapat Kenaikan Kelas Jelang Pembagian Raport
BACA JUGA:Selamat 121 Alumni Angkatan 19 Smanti Lulus PTN
Berbagai upaya dan bentuk dukungan terhadap semua satuan pendidikan di kota Prabumulih, biarinnas pendidikan dan kementerian pendidikan juga memberikan bantuan kepada satuan pendidikan tidak pilah-pilih.
Menurutnya, Saat ini memang manajemen satuan pendidikan swasta, harus benar-benar kerja ekstra dalam memikirkan ide dan kreativitas untuk meningkatkan mutu dan kualitas sekolahnya.
Dia mengibaratkan sekolah itu suatu jualan, Jika seorang pedagang tidak membuat inovasi dan menjadikan barang dagangan dan menarik minat calon pembeli, bagaimana mau terjual barang daganganm begitu juga dengan sekolah.