Karyawan Nofri ini digaji Rp3 Juta per bulan. Mereka adalah MS (19) pria, kemudian para perempuan yaitu MPD (24), EA (22), WA (26), SAK (20), HF (19).
Beberapa karyawannya ini adalah tetangga dekat rumah dan ada pula tetangga dari kampungnya di Lahat.
Darimana Nofri awal mengenal bisnis ini? Kepada polisi ia mengaku belajar secara otodidak dari youtube.
Jual 50 Ribu Nomor Per Hari
Menurut pengakuan para tersangka, Nofri mampu menjual 50 ribu nomor whatsapp per hari.
Nomor itu dibeli Nofri dengan harga Rp3 Ribu per nomor lalu dijual ke pihak di China Rp3,1 Ribu per akun.
Dari bisnisnya ini, Nofri pun kemudian menjelma menjadi anak muda sukses yang memiliki rumah mewah di atas lahan yang luas dan punya halaman yang lebar di Jalan Sunarna, Lorong Bilal, Kelurahan Suka Mulya, Kecamatan Sematang Borang.
Rumah itu dipagar tembok keliling dan pintu pagarnya terbuat dari besi dengan motif ukiran mewah dan ada kode huruf N R di gerbang utamanya.
Menurut tetangga Nofri, ia pindah ke rumah itu sekitar tiga tahun dan rumah itu dibangun sebelum ia pindah.
Di rumah itu pula, polisi mengamankan beberapa barang bukti seperti handphone, laptop, komputer, USB, router wifi, kotak berisi 372 kartu handphone, buku catatan ukuran besar dan kecil masing-masing 7 dan 12 buku dan beberapa kabel lainnya.
Terbongkar karena Laporan Masyarakat
Kegiatan Nofri ini terbongkar ketika masyarakat melaporkan tentang adanya dugaan permainan judi online di Lorong Bilal, Kecamatan Sematang Borang, Palembang.
Tersangka Nofri si pelaku utama diamankan lebih dulu di rumahnya pada Rabu 24 April 2024.
Dan ternyata, di rumahnya itu ada enam pelaku lain yang tengah melakukan aktivitas ilegal berupa jual beli akun WhatsApp.
Aktivitas itu dicurigai berkaitan dengan judi online lalu didalami pihak kepolisian.