NASA Tetapkan April 2026 untuk Misi Berawak ke Bulan, Pertama dalam 50 Tahun

Sabtu 11 Oct 2025 - 23:31 WIB
Reporter : Tedy
Editor : Tedy

KORANPRABUMULIHPOS.COM — Setelah lebih dari setengah abad, manusia akhirnya bersiap kembali menuju bulan. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) secara resmi mengumumkan bahwa misi Artemis II — penerbangan berawak pertama ke orbit bulan sejak era Apollo 17 tahun 1972 — dijadwalkan lepas landas pada April 2026.

Langkah ini menjadi tonggak besar dalam upaya kebangkitan eksplorasi luar angkasa manusia. Sejak keberhasilan Artemis I yang diluncurkan tanpa awak pada November 2022, misi ini menjadi jembatan menuju babak baru penjelajahan bulan dengan manusia di dalamnya.

Misi Artemis II: Kembali ke Orbit Bulan

Artemis II akan membawa empat astronaut dalam perjalanan berdurasi sekitar 10 hari mengelilingi bulan. Tujuan utamanya adalah menguji kinerja wahana Orion dalam kondisi nyata, memastikan semua sistem siap untuk misi-misi pendaratan berikutnya.

NASA menugaskan Reid Wiseman sebagai komandan misi — seorang perwira Angkatan Laut sekaligus astronaut berpengalaman sejak 2009.
Ia akan ditemani oleh Victor Glover, pilot veteran yang pernah menghabiskan 168 hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), serta dua spesialis misi:

  • Christina Koch, pemegang rekor wanita dengan waktu terlama berada di luar angkasa (328 hari), dan

  • Jeremy Hansen, pilot tempur asal Kanada yang juga menjadi orang Kanada pertama yang dilatih NASA untuk misi berawak ke bulan.

Selain menjajal sistem wahana, para astronaut ini juga akan menjalani uji biologis seperti pengambilan sampel darah sebelum dan sesudah misi. Data tersebut akan digunakan untuk mempelajari efek gravitasi rendah dan paparan radiasi terhadap tubuh manusia.

Tahap Selanjutnya: Artemis III dan IV

Jika Artemis II berjalan sukses, langkah berikutnya adalah Artemis III yang direncanakan pada pertengahan 2027.
Dalam misi tersebut, empat astronaut dijadwalkan mendarat di Kutub Selatan bulan dan menetap selama sekitar satu minggu — wilayah yang diyakini menyimpan cadangan es dan sumber daya potensial bagi kehidupan jangka panjang di bulan.

Selanjutnya, Artemis IV akan berfokus pada pembangunan stasiun luar angkasa Gateway, yang berfungsi sebagai pangkalan orbit permanen di sekitar bulan. Gateway dirancang untuk mendukung misi antar-jemput manusia dan kargo, serta menjadi fondasi bagi keberlanjutan kehadiran manusia di luar Bumi.

NASA menyebut keseluruhan program ini sebagai bagian dari “Artemis Generation Science” — sebuah visi untuk membuka era baru eksplorasi ruang angkasa yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Logo Artemis sendiri menggambarkan anak panah dewi bulan yang menembus simbol bulan, melambangkan tekad manusia untuk kembali dan menetap di sana.

Tags :
Kategori :

Terkait