EHang 216-S bukan hanya solusi mobilitas, tetapi juga aset strategis untuk menggaet wisatawan dan investor.
Kehadiran kendaraan udara futuristik ini diyakini akan menjadi daya tarik tersendiri di IKN, sekaligus memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang adaptif terhadap perkembangan teknologi global.
“Dengan adanya taksi terbang, kita tidak hanya berbicara soal efisiensi, tapi juga daya saing dan daya tarik internasional. Ini adalah masa depan transportasi Indonesia,” tegas Bamsoet.
BACA JUGA:Pindah ke IKN: Presiden Jokowi Bakal Berkantor di Kalimantan Timur Mulai September
Dengan target pengoperasian pada tahun 2028, EHang 216-S bukan hanya sekadar kendaraan udara, tetapi lambang kemajuan, efisiensi, dan keberlanjutan.
Ibu Kota Nusantara benar-benar sedang dipersiapkan sebagai panggung utama bagi teknologi mutakhir dunia. Jika sukses, taksi terbang bisa menjadi awal dari revolusi transportasi udara perkotaan di Indonesia, membuka era baru yang lebih bersih, cepat, dan cerdas.