Kerja sama dengan raksasa energi seperti Medco, Tomori, dan ExxonMobil memperkuat posisi perusahaan sebagai pemain utama dalam industri pengeboran migas nasional dan internasional.
Peningkatan kualitas SDM juga menjadi agenda utama. Melalui Indonesia Drilling Training Center (IDTC) dan kemitraan pelatihan dengan Tanzania, Namibia, serta TPTDC, Pertamina Drilling membekali tenaga kerjanya dengan keahlian global.
Selain menyediakan rig services dan general services, perusahaan juga memanfaatkan teknologi canggih seperti directional drilling, gas monitoring, cementing unit, hingga fracturing.
BACA JUGA:Merayakan HUT ke-17, Pertamina Drilling Adakan Donor Darah untuk Bantu Mengatasi Krisis Stok Darah
BACA JUGA:Tinjau Jalan Rusak, Cak Arlan jadi Sopir Deru: Minta Pertamina Segera Lakukan Perbaikan
“Pertamina Drilling memiliki misi menjadi mitra strategis dalam mendukung transisi energi berkelanjutan dan mempercepat keberlanjutan energi nasional,” ungkap Avep.
Ia menambahkan, perusahaan kini didukung oleh lebih dari 9.000 tenaga kerja, serta sistem logistik yang kokoh dengan 60 lokasi rig lodging dan gudang penunjang operasional.
Pertemuan teknis ini tak sekadar ajang seremonial. Sejumlah isu krusial turut diulas, mulai dari pengembangan Standar Nasional Indonesia (SNI) terbaru, sertifikasi profesi tenaga teknik panas bumi, hingga strategi mitigasi risiko dan pencegahan kecelakaan kerja.
Pemerintah menegaskan komitmennya dalam pembinaan teknis yang berkelanjutan, sejalan dengan misi membangun tata kelola panas bumi yang andal dan berorientasi jangka panjang.(*)