EMPAT LAWANG, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Waspada, situs resmi kini menjadi sasaran peretasan. Salah satunya seperti yang dialami website resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Empat Lawang.
Web resmi ini diduga diretas dan kini digunakan sebagai platform promosi judi online dengan nama Kaisar303.
Hingga saat ini, situs yang seharusnya berfungsi sebagai saluran informasi resmi pemerintah tersebut masih menunjukkan tanda-tanda peretasan. Logo situs telah diganti dan pengunjung yang mengaksesnya diarahkan ke halaman yang menampilkan pesan "Whoops! Not Found 404".
Peristiwa peretasan ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, pada Februari 2023, website Pemkab Empat Lawang juga pernah mengalami hal serupa, namun berhasil dipulihkan.
BACA JUGA:Liburan ke Sumatera Selatan? Jangan Lewatkan 10 Tempat Instagramable Ini!
BACA JUGA:Kasus Korupsi Dana Desa: Mantan Kades Lahat Gunakan Uang untuk Judi Sabung Ayam
Kejadian ini tentunya mengundang keprihatinan masyarakat, mengingat pentingnya keberadaan situs resmi pemerintah sebagai sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
Meski demikian, hingga kini belum ada keterangan resmi terkait apakah kejadian ini disebabkan oleh ulah peretas atau adanya kelalaian dalam pengelolaan situs.
Yang jelas, insiden ini memberikan dampak negatif terhadap citra pemerintah daerah, khususnya di tengah upaya pemerintah pusat yang gencar memerangi praktik judi online.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Empat Lawang, M. Azhari, mengonfirmasi bahwa situs Pemkab Empat Lawang saat ini sedang dalam tahap perbaikan setelah diretas. "Saat ini situs masih dalam proses pemulihan," jelas Azhari.
BACA JUGA:BPKAD OKI Dukung Pengadaan Mobil Dinas dengan Sistem Sewa, Ini Alasannya
BACA JUGA:KAI Palembang Catat Lonjakan Penumpang Hingga 136 Persen
Masyarakat pun diimbau untuk berhati-hati dalam mengakses situs yang terkait dengan informasi resmi pemerintah.
Pemerintah daerah diharapkan segera memperbaiki sistem keamanan situs dan memperkuat perlindungannya guna mencegah peretasan serupa di masa depan.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya penguatan sistem keamanan siber di lingkungan pemerintahan daerah, agar data dan informasi tetap aman dari ancaman peretasan.(*)