Adegan Kematian Olaf di Frozen 2 Dianggap Terlalu Menyedihkan untuk Anak-anak

Minggu 19 Jan 2025 - 19:10 WIB
Reporter : Tedy
Editor : Tedy

KORANPRABUMULIHPOS.COM – Olaf, si manusia salju ikonik yang disuarakan oleh Josh Gad, adalah salah satu karakter favorit dalam film animasi Frozen, terutama di kalangan anak-anak. Namun, siapa sangka ada adegan kematian Olaf di Frozen 2 yang sempat dianggap terlalu menyeramkan dan menyedihkan, sehingga harus diubah.

Hal ini diungkapkan oleh Josh Gad dalam memoir terbarunya yang berjudul In Gad We Trust. Sang aktor mengungkapkan bahwa awalnya adegan kematian Olaf di Frozen 2 terasa sangat emosional hingga sulit untuk diterima, bahkan oleh dirinya sendiri.

Adegan yang Harus Diubah

Menurut Gad, adegan tersebut begitu ‘brutal’ hingga membuatnya kesulitan saat proses rekaman suara. Setelah pemutaran tes awal, sutradara Frozen 2, Jennifer Lee, menerima banyak masukan dari penonton.

"Jenn mengatakan bahwa orang dewasa menyukai adegan itu, tetapi anak-anak merasa bingung dan sangat sedih. Kami tahu masih banyak yang perlu diperbaiki," ungkap Gad.

Adegan yang akhirnya masuk ke versi final Frozen 2 memang tetap menampilkan kematian Olaf. Namun, kematian tersebut digambarkan lebih lembut dan emosional, bukan sesuatu yang permanen.

Bagaimana Olaf "Mati" di Frozen 2

Dalam cerita Frozen 2, kekuatan sihir yang menjaga Olaf tetap hidup memudar saat Elsa semakin mendalami rahasia Ahtohallan. Akibatnya, Olaf menghilang menjadi tumpukan salju di pelukan Anna.

Namun, seperti yang diketahui penggemar, Olaf dihidupkan kembali oleh Elsa setelah ia mendapatkan kembali kekuatannya. Dengan menggunakan konsep bahwa "air memiliki ingatan", Elsa berhasil membawa Olaf kembali.

Menghindari Trauma Penonton Anak-anak

Meskipun Olaf tetap hidup di akhir film, Gad menyebutkan bahwa versi awal adegan kematian Olaf terasa jauh lebih tragis dan tidak dapat diubah. Hal ini berpotensi menimbulkan trauma bagi anak-anak yang menyaksikannya.

Versi yang akhirnya ditayangkan di bioskop dianggap lebih cocok untuk semua kalangan, tanpa mengurangi nilai emosional dari adegan tersebut.

Kategori :