Warga Desa Alai Selatan juga turut berduka atas kepergian Anugerah.Masyarakat mengenangnya sebagai pemuda yang ramah dan aktif dalam berbagai kegiatan desa.
Kejadian ini kembali menyoroti tantangan yang dihadapi petugas KPPS, terutama terkait dengan kesehatan dan stamina selama pelaksanaan pemilu.
Beban kerja yang berat serta tanggung jawab yang besar sering kali memberikan tekanan fisik dan mental bagi petugas di lapangan.
"Kami selalu mengingatkan petugas untuk menjaga kesehatan mereka, namun terkadang insiden seperti ini tidak dapat dihindari. Kami akan terus meningkatkan perhatian terhadap kesejahteraan petugas," tambah Rohani.
Sebagai penghormatan terakhir, masyarakat Desa Alai Selatan berencana mengadakan doa bersama di kediaman almarhum. Banyak warga yang hadir memberikan dukungan moral kepada keluarga yang ditinggalkan.
Kehilangan ini mengingatkan kita akan pengorbanan para petugas pemilu yang memiliki peran penting dalam kelancaran pesta demokrasi.
"Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan, dan pengorbanannya menjadi amal jariyah," tutup Rohani.
KPU Kabupaten Muara Enim berencana untuk mengevaluasi lebih lanjut mengenai kesiapan fisik dan kesehatan petugas KPPS. Pemeriksaan kesehatan sebelum bertugas diharapkan bisa menjadi langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Meskipun insiden duka ini terjadi, Pilkada 2024 di Kabupaten Muara Enim tetap berlangsung dengan aman dan lancar, dan masyarakat berharap semangat demokrasi yang diperjuangkan oleh almarhum Anugerah Pratama tetap hidup dalam hati semua pihak.(*)