JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Romo HR Muhammad Syafi'i, mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan sertifikasi bagi guru madrasah dalam waktu dua tahun ke depan. Menurutnya, saat ini masih ada lebih dari 500 ribu guru non-ASN yang belum tersertifikasi.
"Saya meminta Direktur GTK (Madrasah) agar sertifikasi untuk lebih dari 500 ribu guru non-ASN ini bisa diselesaikan dalam waktu yang lebih cepat, tidak dicicil per tahun dengan kuota terbatas," ujar Romo saat upacara peringatan Hari Guru Nasional di MAN 4 Jakarta pada Senin, 25 November 2024.
Ia juga menekankan bahwa pemerintah, melalui arahan Presiden Prabowo Subianto, memberikan perhatian khusus terhadap kesejahteraan guru, dengan target agar proses sertifikasi ini bisa tuntas dalam waktu kurang dari dua tahun.
"Jika memungkinkan, kami ingin memastikan bahwa seluruh guru madrasah dan pesantren bisa tersertifikasi dalam jangka waktu dua tahun," tambahnya.
BACA JUGA:Axioo Pongo 750: Laptop Full HD dengan Prosesor Intel Core i7 dan Grafis RTX 4050
BACA JUGA:Budi Gunawan: Warga Terdampak Bencana Dapat Tetap Gunakan Hak Pilihnya di Pilkada
Selain fokus pada sertifikasi, Romo juga menggarisbawahi komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para guru. Menurutnya, Presiden Prabowo telah menjanjikan kenaikan gaji guru, baik ASN maupun non-ASN, sebagai bagian dari perhatian serius terhadap sektor pendidikan.
"Salah satu komitmen dari Pak Prabowo adalah meningkatkan honor para guru, baik yang berstatus ASN maupun non-ASN," kata Romo.
Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah mengadakan pertemuan untuk mempercepat proses Pendidikan Profesi Guru (PPG). Hal ini penting mengingat antrean untuk sertifikasi guru madrasah dapat mencapai 30 hingga 50 tahun, karena kuota PPG yang terbatas, yaitu sekitar 9 ribu orang per tahun.
Masalah ini juga dirasakan oleh guru mata pelajaran agama di sekolah umum serta guru di lembaga pendidikan agama yang belum mendapatkan kesempatan sertifikasi. Untuk itu, Nasaruddin menyebutkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Kemendikdasmen untuk mengatasi permasalahan ini.
"Kami sedang berupaya agar antrean sertifikasi bisa lebih cepat, dengan harapan guru-guru PAI dapat menyelesaikan PPG mereka pada tahun depan. Kami juga berharap guru mata pelajaran umum di madrasah bisa ikut serta, sehingga pada 2025 atau paling lambat 2026 seluruh guru dapat mengikuti PPG," jelas Nasaruddin.
Dengan kolaborasi antara Kemenag dan Kemendikdasmen, diharapkan dapat tercapai solusi yang cepat dan efektif untuk mempercepat proses sertifikasi guru dan mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia.