16 Tahun BLT Berjalan, Namun Angka Kemiskinan di Sumsel Masih Tinggi di 3 Daerah Ini

Minggu 17 Nov 2024 - 08:17 WIB
Reporter : Tedy
Editor : Tedy

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Meski berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi angka kemiskinan, program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang telah berlangsung selama 16 tahun tampaknya belum sepenuhnya efektif. Pemerintah terus menggulirkan program ini, yang akan kembali dilaksanakan pada tahun 2024 oleh pemerintahan Prabowo-Gibran. Program BLT ini diambil dari subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik, termasuk tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun akibat penyaluran subsidi yang dinilai tidak tepat sasaran.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tahun 2023, meskipun Sumsel kaya akan sumber daya alam, seperti minyak, gas, serta perkebunan karet dan sawit yang melimpah, tingkat kemiskinan di wilayah ini masih cukup tinggi. Dari 17 kabupaten/kota yang ada, tercatat ada 1,045 juta penduduk miskin dari total 8,74 juta jiwa.

3 Daerah dengan Tingkat Kemiskinan Tertinggi di Sumsel

  1. Kota Palembang
    Sebagai ibu kota provinsi, Palembang menempati urutan pertama dengan jumlah penduduk miskin terbanyak. Dari total 1,7 juta penduduk, tercatat ada 179,45 ribu orang yang berada di bawah garis kemiskinan.

  2. Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI)
    Di posisi kedua, Kabupaten OKI mencatat 114,48 ribu orang miskin dari total 797,429 jiwa penduduknya.

  3. Kabupaten Musi Banyuasin
    Musi Banyuasin menempati urutan ketiga, dengan 101,63 ribu orang miskin dari total 644,386 penduduk.

Daerah dengan Tingkat Kemiskinan Terendah di Sumsel

Sebaliknya, terdapat beberapa daerah di Sumsel dengan angka kemiskinan yang lebih rendah:

  1. Kota Pagaralam
    Kota ini memiliki jumlah penduduk miskin paling sedikit, yaitu 12,73 ribu dari total 147,836 jiwa.

  2. Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali)
    Kabupaten termuda di Sumsel ini mencatat 21,72 ribu penduduk miskin dari 202,681 jiwa.

  3. Kota Prabumulih
    Kota yang terkenal sebagai "kota nanas" ini memiliki 22,33 ribu penduduk miskin dari total 200,673 jiwa.

Definisi Garis Kemiskinan

Berdasarkan data BPS untuk tahun 2024, kategori orang miskin adalah mereka yang pengeluaran per kapitanya berada di bawah garis kemiskinan. Rinciannya adalah sebagai berikut:

  • Rp424.160 per kapita per bulan untuk kebutuhan makanan di pedesaan.
  • Rp132.714 per kapita per bulan untuk kebutuhan non-makanan.
  • Total garis kemiskinan adalah Rp556.874 per kapita per bulan, atau sekitar Rp2,78 juta per rumah tangga setiap bulan.

Data Kemiskinan Berdasarkan Kabupaten/Kota di Sumsel per Maret 2023 (dalam ribu orang):

  • Kabupaten Ogan Komering Ulu: 44,11
  • Kabupaten Ogan Komering Ilir: 114,48
  • Kabupaten Muara Enim: 73,24
  • Kabupaten Lahat: 63,36
  • Kabupaten Musi Rawas: 59,75
  • Kabupaten Musi Banyuasin: 101,63
  • Kabupaten Banyuasin: 85,88
  • Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan: 39,30
  • Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur: 69,91
  • Kabupaten Ogan Ilir: 59,33
  • Kabupaten Empat Lawang: 30,78
  • Kabupaten Pali: 21,72
  • Kabupaten Musi Rawas Utara: 36,68
  • Kota Palembang: 179,45
  • Kota Prabumulih: 22,33
  • Kota Pagaralam: 12,73
  • Kota Lubuk Linggau: 31,02

Kesimpulan

Meskipun program BLT telah berjalan selama lebih dari satu dekade, Sumsel masih menghadapi tantangan besar dalam mengurangi tingkat kemiskinan, terutama di wilayah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak. Potensi sumber daya alam yang melimpah di Sumsel seharusnya dapat menjadi modal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, upaya yang lebih strategis dan tepat sasaran diperlukan agar bantuan sosial benar-benar efektif dalam mengentaskan kemiskinan di provinsi ini. (*)

Kategori :