PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Prabumulih mengadakan rapat mediasi antara LSM Aliansi Prabumulih Menggugat (APM) dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional 1 Zona 4, Rabu, 6 November 2024.
Rapat ini berlangsung di ruang rapat DPRD Prabumulih dan dipimpin oleh Ketua Komisi II, Feri Alwi SH, serta dihadiri oleh seluruh anggota komisi.
Rapat ini bertujuan untuk membahas tuntutan LSM APM terkait dua isu krusial yakni tenaga kerja lokal dan kecelakaan kerja yang terjadi di lokasi kerja PHR Zona 4.
Hadir dalam rapat mediasi tersebut, di antaranya Kepala Dinas Tenaga Kerja Prabumulih, H Sanjay Yunus SH MH; Senior Manager Prabumulih Field, M Lutfi Ferdiansyah; Pjs Head Comrel & CID PHR Zona 4, Erwin Hendra Putra; Manager HSSE, Irwan Kosgoro; dan Ketua LSM APM, Adi Susanto.
BACA JUGA:Gelar Sosialisasi Dukung Pencegahan Stunting di Desa Belani
BACA JUGA:BRI Peduli Gunung Lewotobi Laki Laki
Feri Alwi selaku Ketua Komisi II DPRD Kota Prabumulih menekankan bahwa pertemuan ini merupakan tindak lanjut atas surat yang dilayangkan oleh LSM APM kepada pimpinan DPRD, yang mengangkat isu kecelakaan kerja (fatality) serta pentingnya pemberdayaan tenaga kerja lokal.
Dalam pertemuan tersebut, Feri Alwi menyampaikan bahwa pihak Pertamina telah memberikan penjelasan mengenai penanganan kecelakaan kerja yang terjadi.
"Tadi dalam pertemuan sudah dijelaskan oleh pihak Pertamina bahwa persoalan fatality sudah ada penyelesaian dengan pihak korban," ungkapnya saat diwawancarai wartawan setelah rapat.
Isu yang tidak kalah penting adalah tuntutan untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam rekrutmen. Feri Alwi menegaskan pentingnya kolaborasi antara Pertamina dengan Dinas Tenaga Kerja untuk menjamin bahwa tenaga kerja lokal mendapatkan kesempatan yang lebih baik.
BACA JUGA:Sering Donor Darah Maka Tubuh Akan Sehat Sekaligus Beribadah
BACA JUGA:PT PDSI Berikan Pelatihan Pengelasan Gratis untuk Pemuda Prabumulih
"Kalau ada rekrutmen tenaga kerja agar berkoordinasi dengan dinas tenaga kerja agar bisa menyerap tenaga-tenaga kerja lokal Prabumulih," tuturnya.
Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini berharap agar Pertamina dan perusahaan lainnya di Kota Prabumulih lebih memprioritaskan tenaga kerja lokal, terutama untuk posisi yang tidak memerlukan keterampilan khusus.
"Kalau bisa sebanyak-banyaknya memprioritaskan tenaga kerja lokal, kami tidak mempersentasekan berapa, tapi kalau bisa sebanyak-banyaknya," tegasnya.