China Makin Dominan di Antariksa, AS Terancam Tersaingi

Kamis 31 Oct 2024 - 18:32 WIB
Reporter : Tedy
Editor : Tedy

KORANPRABUMULIHPOS.COM - China kini semakin mengancam dominasi Amerika Serikat di luar angkasa, terutama dengan stasiun antariksa Tiangong yang telah beroperasi penuh. Diprediksi, stasiun ini bisa menggantikan peran ISS (International Space Station) yang akan dipensiunkan dalam beberapa tahun mendatang.

Baru-baru ini, tiga astronaut China tiba di Tiangong menggunakan pesawat ruang angkasa Shenzhou-19, menggantikan tim sebelumnya yang telah bertugas selama enam bulan. Misi ini dikomandoi oleh Cai Xuzhe, seorang astronaut veteran, dan dua astronaut baru, Song Lingdong dan Wang Haoze, yang lahir di era 1990-an. Song memiliki latar belakang sebagai pilot angkatan udara, sementara Wang adalah insinyur dari China Aerospace Science and Technology Corporation.

Peluncuran Shenzhou-19 dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan sukses menggunakan roket Long March-2F. Para astronaut ini dijadwalkan menjalankan misi hingga April atau Mei 2025, melakukan berbagai eksperimen dan pemeliharaan stasiun antariksa yang sudah beroperasi selama hampir dua tahun dan rampung dirakit pada November 2022. Dengan rencana ISS untuk pensiun pada tahun 2030-an, Tiangong diproyeksikan menjadi satu-satunya stasiun ruang angkasa di orbit Bumi.

China gencar mengembangkan teknologi antariksa setelah dilaporkan dikeluarkan dari proyek ISS karena kekhawatiran keterkaitan erat dengan militer. Kini, mereka terus memperkuat posisi sebagai pesaing utama AS, terutama melalui eksplorasi Bulan dan Mars. China telah berhasil mengirimkan penjelajah ke Mars, mengambil sampel tanah dari Bulan, dan bahkan mengirim wahana penjelajah ke sisi jauh Bulan yang belum banyak dieksplorasi.

Ambisi China ke depan tak main-main: mereka berencana membangun stasiun penelitian di Bulan dan menargetkan mendaratkan manusia di sana sebelum tahun 2030, yang akan menjadikan mereka negara kedua setelah AS yang mencapai prestasi tersebut.

Kategori :