Beberapa warga lainnya mengaku akibat cuaca panas lebih memilih tidur di ubin. "Kalau siang ngapar tidur di lantai, kalau di kasur panas. Apalagi anak-anak kasihan berkeringat kepanasan terus," tutur Siti.
BACA JUGA:Tertib dan Sportif: Farah Fang Apresiasi Debat Pertama Pilkada Prabumulih
BACA JUGA:Jalanan di Prabumulih Mulus, Warga: Jalan Sudirman Kapan?
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menjelaskan bahwa cuaca panas saat ini disebabkan oleh sedikitnya pembentukan awan dan dominasi cuaca cerah.
“Sinarnya matahari langsung mengenai permukaan bumi tanpa banyak halangan, sehingga suhu di siang hari terasa sangat panas,” kata Andri.
Selain itu, wilayah selatan Indonesia tengah berada dalam fase transisi dari musim kemarau ke musim hujan, yang menyebabkan cuaca umumnya cerah di pagi hingga siang hari, dengan kemungkinan hujan sporadis pada sore atau malam.
Rendahnya kelembapan udara juga menghambat pembentukan awan konvektif yang biasanya membantu menurunkan suhu.
BMKG memperkirakan bahwa Palembang akan mulai merasakan hujan pada awal November, dengan puncak musim hujan diprediksi terjadi antara Januari hingga Februari 2025. "Berbeda dengan Palembang, beberapa daerah di Sumatra Utara sudah mulai mengalami hujan," tambah Andri.(*)