PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Sepanjang tahun 2024, sejak Januari hingga Oktober ini tercatat 47 peristiwa bencana di Kota Prabumulih.
Hal ini seperti diungkapkan oleh Pj Sekda Kota Prabumulih DR Drs Aris Priadi SH MSi, dalam Sosialisasi Penanggulangan Bencana dan Karhutla Tahun 2024.
"Sepanjang tahun 2024 telah terjadi 47 kejadian bencana," kata Aris Priadi di Aula Kecamatan Prabumulih Selatan pada Selasa, 22 Oktober 2024.
Menurutnya bencana yang terjadi tersebut tidaklah sedikit. “Ini bukan jumlah yang kecil, dan setiap insiden memerlukan respon yang cepat serta penanganan yang terkoordinasi,” tegasnya.
BACA JUGA:Diskominfo Prabumulih Ikuti Interviu SPBE 2024
BACA JUGA:PCNU Prabumulih Gelar Lomba Santri di Masjid Nurul Huda
Aris Priadi juga menegaskan bahwa penanggulangan bencana tidak bisa hanya bergantung pada instansi terkait seperti BPBD.
“Kegiatan ini seharusnya lebih dari sekadar formalitas. Kita perlu mempersiapkan sumber daya manusia dan peralatan yang memadai. Camat, lurah, kepala desa, serta ketua RT dan RW diharapkan untuk bekerja sama dalam menyampaikan informasi penting ini kepada masyarakat,” terangnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Prabumulih Sriyono SH, mengungkapkan penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama.
"Kita tidak bisa melakukannya sendiri. Semua pihak, baik dari pemerintah maupun masyarakat, harus terlibat aktif. Tahun ini saja telah terjadi 47 insiden bencana, yang mengharuskan kita untuk tetap waspada," jelasnya.
BACA JUGA:Kampanye Dialogis Ber-GEMA: Komitmen untuk Melanjutkan Program Pro-Rakyat
BACA JUGA:Sosok Deni Victoria, Pemimpin Muda yang Mengubah Peta Politik Prabumulih
Ia menambahkan bahwa sosialisasi semacam ini merupakan salah satu metode paling efektif untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi potensi bencana.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga kesiapan. Sosialisasi ini harus berlanjut. Kami mendorong semua elemen, dari camat hingga RT, untuk secara terus-menerus menyebarkan informasi ini kepada masyarakat. Dengan kerja sama, kita dapat meminimalkan dampak yang mungkin timbul,” tukasnya.
Bencana tersebut tak hanya kebakaran rumah, namun juga ada peristiwa kebakaran lahan hingga puting beliung.