KORANPRABUMULIHPOS.COM- Upaya Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Prabumulih, dalam rangka meminimalisir peredaran dan pengguna narkotika di Kota Prabumulih, dan upaya untuk menuju Kota Prabumulih menjadi Kota Bersinar, terus digalakkan.
Pelayanan rehab juga terus dimanfaatkan oleh Masyarakat Kota Prabumulih dan sekitarnya, untuk mendapatkan pelayanan rehabilitasi agar segera pulih dari ketergantungan obat-obatan terlarang.
Bahkan akhir akhir ini, ada yang datang untuk di rehab,Umur 25 tahun mengkonsumsi obat yang dijual bebas di pasaran, namun dengan dosis yang tidak biasa.
Yaitu mengkonsumsi 20 tablet obat per hari, dari awalnya 5 tablet namun tidak berpengaruh, lalu dosis ditambah hingga saat ini sudah harus mengkonsumsi 20 tablet perhari.
BACA JUGA:Administrasi Pendidikan Non Formal Harus Sama Dengan Pendidikan Formal
BACA JUGA:Pengeboran Sukses, PEP Zona 4 Capai Produksi Minyak Tertinggi
"Upaya kita untuk menuju kota yang bersinar harus benar-benar ditingkatkan. Target kita masyarakat itu benar benar terselamatkan dari bahaya narkoba . Karena itu dia mengingatkan agar masyarakat jangan takut untuk datang berkonsultasi ke BNN terkait penyalahgunaan narkoba," kata Kepala BNN Kota Prabumulih, AKBP Pauzia SP MSi, Rabu 16 Oktober 2024.
Wanita ini mengatakan, adanya temuan penggunaan obat yang dijual di pasaran, namun penggunaan tidak mematuhi anjuran yang tersedia dalam kemasan obat obatan yang terkategori aman dikonsumsi, juga ternyata tidak aman jika sudah digunakan secara berlebihan dan melebihi dosis yang ditentukan.
Karena itu dia selalu menghimbau agar semua stakeholder dan semua masyarakat kota Prabumulih, harus bekerja sama dan harus ikut berpartisipasi untuk melakukan upaya pemberantasan peredaran narkoba di Kota Prabumulih, menuju kota Prabumulih bersinar.
Dia mengingatkan Jika ada yang sudah sebagai pengguna, maka bawalah ke BNN, jika memang tidak bisa, atau tidak mau atau takut, maka boleh minta bantuan Pemerintah setempat, seperti dari perangkat kelurahan, Perangkat Desa dan lainnya.
"Karna jika mengguna lebih cepat dibawa untuk di rehabilitasi, maka lebih cepat juga diselamatkan. Jika terlambat maka tidak bisa diselamatkan lagi," katanya mengingatkan.
Pauzia juga mengatakan bahwa jumlah masyarakat yang datang untuk direhabilitasi di BNN Kota Prabumulih, melebihi jumlah target yang ditentukan. Hingga saat ini jumlah yang direhabilitasi sudah lebih dari 55 orang.
"Jumlah yang datang untuk direhab saat ini cukup tinggi, sebanyak 55 orang. Padahal target kita untuk rehab hanya 15 orang tahun 2024 ini. Semoga tujuan untuk menuju kota Prabumulih bersinar bisa di realisasikan," harapnya.(05)