Kampanye Hitam Viral, Tim Lucianty-Syafaruddin Resmi Laporkan Toha ke Bawaslu

ilustrasi--

KORANPRABUMULIHPOS.COM  – Calon Bupati Musi Banyuasin (Muba) nomor urut 2, Toha Tohet, kembali menjadi sorotan publik setelah dugaan kampanye hitam yang viral di media sosial mencuat.

Dalam video yang beredar luas, Toha membuat pernyataan kontroversial yang dianggap merugikan pasangan calon Lucianty dan Syafaruddin. Dalam rekaman tersebut, Toha menyebut almarhum Pahri Azhari dan mantan Bupati Muba, Dodi Reza Alex, sebagai "pilihan yang salah" oleh masyarakat Muba, yang memicu reaksi keras dari berbagai kalangan.

Tim Advokasi Hukum dari pasangan Lucianty-Syafaruddin, yang dipimpin oleh Nuri Hartoyo, langsung bergerak cepat dengan melaporkan dugaan kampanye hitam tersebut ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Muba pada Senin (7/10/2024).

"Keluarga almarhum merasa sangat tersinggung dengan pernyataan Toha. Ini adalah tindakan yang tidak pantas, apalagi mengingat kontribusi besar yang telah diberikan almarhum bagi Kabupaten Muba," ujar Nuri Hartoyo.

BACA JUGA:KPU Ogan Ilir Sosialisasikan Pilkada di Pasar Malam

Hartoyo menambahkan bahwa pernyataan Toha dinilai sebagai upaya untuk mencemarkan nama baik pasangan Lucianty-Syafaruddin, dan berharap Bawaslu segera menindaklanjuti laporan ini sesuai dengan aturan yang berlaku. "Dugaan kampanye hitam ini jelas merugikan pihak kami, dan kami meminta agar segera diusut," tegasnya.

Selain itu, pernyataan-pernyataan Toha selama kampanye dianggap membingungkan publik. Salah satu kutipan yang viral adalah, "Nak rubuh nak hancur, yang penting wong Muba," yang menurut banyak pihak tidak memberikan visi yang jelas bagi masa depan daerah tersebut.

Bawaslu Kabupaten Muba, melalui Akmal dari Divisi Pelanggaran, mengonfirmasi telah menerima laporan tersebut. "Laporan dari Tim Advokasi Lucianty-Syafaruddin sudah masuk dan saat ini sedang dalam proses kajian. Hasil lebih lanjut akan disampaikan setelah pleno dalam tiga hari ke depan," jelas Akmal.

Masyarakat setempat, seperti yang disampaikan oleh Candra, merasa bahwa tindakan Toha tidak mencerminkan pendidikan politik yang baik. "Ini tindakan yang tidak mendidik, Bawaslu harus mengambil langkah tegas agar Pilkada di Muba tetap berjalan damai," tuturnya. (*)

 


Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER