Mencengangkan! Hiu Terancam Punah di Italia Berproduksi Tanpa Pejantan
Ilustrasi Hiu. (Foto: Getty Images/iStockphoto/lindsay_imagery)--
KORANPRABUMULIHPOS.COM - 2 ekor hiu betina di Akuarium Cala Gonone, Italia, mengejutkan para ilmuwan dengan kemampuan mereka untuk bereproduksi tanpa kehadiran pejantan.
Studi terbaru yang dipublikasikan pada 26 Juli di jurnal Scientific Reports mengungkapkan mekanisme reproduksi baru pada hiu ini.
Kedua hiu betina, jenis anjing pemburu halus (Mustelus mustelus) yang terancam punah, telah berada di akuarium tersebut selama 14 tahun tanpa pejantan.
Sejak 2020, mereka telah menunjukkan kemampuan reproduksi secara aseksual, atau dikenal sebagai partenogenesis fakultatif.
BACA JUGA:Oknum Pegawai PT PLN Digugat Rp437 Juta: Tunggakan Cicilan Mobil Selama 18 Bulan
BACA JUGA:Teknologi Canggih, Melayani Pasien BPJS: Klinik IHC Pertamina di Prabumulih Diresmikan
Partenogenesis, atau "Virgin Birth" (kelahiran perawan), adalah fenomena di mana telur berkembang menjadi keturunan tanpa proses pembuahan oleh sperma.
Meskipun fenomena ini jarang terjadi pada vertebrata, hal ini telah ditemukan pada beberapa reptil, amfibi, dan ikan.
Para peneliti melaporkan bahwa kedua betina ini dapat bereproduksi melalui partenogenesis kira-kira setahun sekali.
"Temuan ini menunjukkan bahwa partenogenesis dapat terjadi setiap tahun secara bergantian antara dua betina dan mengesampingkan kemungkinan penyimpanan sperma jangka panjang sebagai penyebabnya," ungkap penulis studi seperti dikutip dari Live Science pada Rabu 7 Agustus 2024.
BACA JUGA:Dampak Panas Ekstrem: Rel Kereta Api Melengkung dan Aspal Meleleh di Berbagai Wilayah
BACA JUGA:Teknologi Canggih, Melayani Pasien BPJS: Klinik IHC Pertamina di Prabumulih Diresmikan
Sejauh ini, pasangan hiu ini telah menghasilkan empat keturunan. Anak pertama lahir pada 2016 namun mati. Tiga anak hiu lainnya lahir pada 2020, 2021, dan 2023, dengan hanya satu yang lahir pada 2021 masih hidup hingga kini.
Untuk memastikan asal usul genetik keturunannya, para peneliti membandingkan sampel DNA dari anak hiu dengan induknya. Hasilnya menunjukkan bahwa keturunan tersebut memiliki gen identik dengan induknya.