Penyakit Langka! Anemia Aplastik: Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahan
Ilustrasi--net--
Infeksi virus: Beberapa jenis virus seperti Hepatitis, Epstein-Barr, Cytomegalovirus, Parvovirus B19, dan human immunodeficiency virus (HIV) dapat menyerang sumsum tulang dan menyebabkan anemia aplastik.
Radioterapi dan kemoterapi: Terapi untuk mengobati kanker yang berisiko merusak sel-sel punca di dalam sumsum tulang.
Penggunaan obat-obatan tertentu: Beberapa obat seperti antibiotik chloramphenicol dan obat untuk mengatasi rheumatoid arthritis dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia aplastik.
Paparan bahan kimia: Pestisida, insektisida, dan benzene yang terjadi terus-menerus juga dapat menyebabkan anemia aplastik.
Kehamilan: Terkadang membuat sistem kekebalan tubuh ibu hamil menyerang dan merusak sumsum tulang. Selain kondisi yang telah dijelaskan, anemia aplastik bisa disebabkan oleh faktor yang belum diketahui dan sering dinamakan anemia aplastik idiopatik.
Gejala Anemia Aplastik
Gejala anemia aplastik bervariasi, tergantung pada fungsi sel darah yang terpengaruh. Namun, gejala yang umum terjadi meliputi:
Penyakit ini menyebabkan jumlah salah satu atau semua jenis sel darah merah menurun. Gejala awal anemia aplastik meliputi:
Mudah lelah: Penderita merasa cepat lelah dan kurang bertenaga.
Kulit pucat: Kulit tampak lebih pucat dari biasanya karena kurangnya sel darah merah.
Sesak napas: Terjadi karena rendahnya jumlah sel darah merah yang mengangkut oksigen.
Pusing: Gejala ini dapat disebabkan oleh kurangnya oksigen dalam tubuh.
Rentan terkena infeksi: Kekurangan leukosit atau sel darah putih (leukopenia) membuat penderita lebih mudah terinfeksi.
Setiap jenis sel darah memiliki fungsi yang berbeda. Leukosit berperan dalam imunitas tubuh, sedangkan trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Sementara itu, eritrosit mengandung hemoglobin sehingga berperan dalam penyaluran oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.