Wujud Kepedulian Sosial, BSB Rampungkan Empat Bedah Rumah di Prabumulih
Wujud Kepedulian Sosial, BSB Rampungkan Empat Bedah Rumah di Prabumulih--Foto: Prabupos
PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Bank Sumsel Babel (BSB) Cabang Prabumulih kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan daerah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Hingga akhir Oktober 2025, dana CSR yang telah disalurkan mencapai Rp280 juta untuk berbagai kegiatan sosial dan pemberdayaan ekonomi di Kota Prabumulih.
Pimpinan Cabang BSB Prabumulih, Bayu Yudha Perwira, mengatakan bahwa penyaluran CSR masih terus berjalan hingga penghujung tahun.
“Total yang sudah kita serahkan tahun ini ada sekitar Rp280 jutaan. Jumlah ini akan terus bertambah sesuai perkembangan sampai akhir tahun,” terangnya.
BACA JUGA:Pimpin PAN Prabumulih, Feri Alwi Fokus Perkuat Kader dan Struktur Hingga ke Akar Rumput
BACA JUGA:Atlet Termuda Porprov Sumsel, Zizi Torehkan Prestasi di Cabang Menembak
Bayu menegaskan bahwa peningkatan kontribusi sosial sejalan dengan performa perusahaan dan besaran saham milik Pemerintah Kota Prabumulih di Bank Sumsel Babel.
Dalam pelaksanaannya, BSB Prabumulih memprioritaskan sinkronisasi dengan program strategis Pemerintah Kota. Hal ini dilakukan agar manfaatnya terasa langsung oleh masyarakat.
“Kami selalu menyesuaikan program CSR dengan arah pembangunan daerah yang digagas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Prabumulih. Itu menjadi prioritas,” jelasnya.
Salah satu kontribusi nyata adalah partisipasi BSB dalam program bedah rumah bagi masyarakat kurang mampu. Hingga saat ini, sudah empat unit rumah yang berhasil dibangun dan diserahkan kepada penerima manfaat.
BACA JUGA:Dirut Pertamina Drilling Ajak Mahasiswa Pertamina Jaga Masa Depan Energi Indonesia
BACA JUGA:Bangga! 13 Pelajar Sumsel Siap Bertanding di Olimpiade Madrasah Nasional
Selain sektor perumahan, BSB juga fokus mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui bantuan sarana dan edukasi usaha. Di antaranya adalah penyaluran 25 unit etalase dagang untuk pedagang di Pasar Tradisional Modern (PTM).
Langkah ini bertujuan menghidupkan kembali aktivitas ekonomi di kawasan tersebut. “Selain bantuan etalase, kami juga memberikan pelatihan dan edukasi digital agar pedagang bisa beradaptasi dengan sistem keuangan modern,” tambah Bayu.

