Tersentuh! Anak Yatim Piatu di Prabumulih Berjuang Lawan Penyakit Ginjal, Dapat Bantuan RS AR Bunda

Reporter: Ros |

Editor: ros suhendra |

Sabtu , 25 Oct 2025 - 22:10

Tersentuh! Anak Yatim Piatu di Prabumulih Berjuang Lawan Penyakit Ginjal, Dapat Bantuan RS AR Bunda--

Bahkan di tengah sakitnya, ia masih berusaha tersenyum, seolah ingin menunjukkan bahwa ia belum menyerah pada keadaan.

Perhatian besar datang dari pihak RS AR Bunda Prabumulih, terutama dari pimpinan rumah sakit, dr. H. Abdul Rachman, Sp.OG, MM, yang dikenal peduli terhadap pasien kurang mampu.

“Ibu dokter sendiri yang akan membantu biaya pengobatan Soni,” ungkap Martini.

Bentuk kepedulian itu bukan sekadar janji. Selama menjalani perawatan, Soni mendapatkan pelayanan penuh kasih dari seluruh tim medis.

Rumah sakit memastikan setiap pasien, terutama dari kalangan kurang mampu, mendapatkan hak yang sama untuk sembuh dan hidup layak.

Kini, ketika kondisinya mulai membaik, Soni kembali menatap masa depan dengan harapan baru. Ia bermimpi bisa sembuh total dan melanjutkan sekolah seperti anak-anak lain seusianya. Dukungan dan doa dari warga Prabumulih menjadi semangat baru bagi bocah tangguh ini.

Kisah Soni Alfian menjadi pengingat bahwa di tengah keterbatasan dan kesulitan, masih ada banyak tangan yang terulur, dan harapan tak pernah benar-benar padam.

tersentuh! anak yatim piatu di prabumulih berjuang lawan penyakit ginjal, dapat bantuan rs ar bunda                            prabumulih, koranprabumulihpos.com – di tengah kesibukan kota nanas, kisah menyentuh datang dari seorang bocah yatim piatu bernama soni alfian, yang kini tengah berjuang melawan penyakit ginjal di rs ar bunda prabumulih. 
kondisi soni menurun sejak rabu, 22 oktober 2025, hingga akhirnya harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit tersebut.
di ruang rawatnya, soni tampak terbaring lemah dengan selang infus di tangan. meski begitu, bocah belasan tahun itu masih menyunggingkan senyum kecil setiap kali tenaga medis menyapanya—senyum yang menggambarkan keteguhan hati untuk sembuh.
“kondisinya sempat mengkhawatirkan, jadi tim medis memutuskan untuk opname agar bisa dipantau lebih intensif,” ujar martini, kasi humas pemasaran rs ar bunda prabumulih, jumat (24/10/2025).
baca juga:perkuat pelayanan kesehatan di prabumulih, 16 dokter internship disebar di puskesmas dan rumah sakit
baca juga:walikota prabumulih geram! rumah sakit swasta diduga abaikan anaknya yang butuh operasi
beruntung, di bawah pengawasan dokter dan tenaga medis, kondisi soni kini mulai membaik.
“alhamdulillah, sudah menunjukkan perkembangan positif. wajahnya mulai segar kembali,” tambah martini dengan nada lega.
soni bukan hanya pasien biasa. ia merupakan anak kedua dari empat bersaudara yang telah kehilangan kedua orang tuanya sejak kecil. 
kehidupannya kini bergantung pada sang nenek, seorang pekerja rumah tangga yang berjuang keras menafkahi cucu-cucunya di rumah kontrakan sederhana di kawasan prabumulih.
“kalau nenek belum pulang kerja, mereka biasanya masak mi instan sendiri,” tutur seorang tetangga dengan mata berkaca-kaca.
keterbatasan ekonomi membuat soni terpaksa berhenti sekolah. namun semangatnya untuk tetap hidup dan menjaga adik-adiknya tak pernah surut. 
baca juga:guru besar fk uns soroti kebijakan pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit
baca juga:jangan lewatkan! rumah sakit fadhilah prabumulih sedang cari fisioterapis
bahkan di tengah sakitnya, ia masih berusaha tersenyum, seolah ingin menunjukkan bahwa ia belum menyerah pada keadaan.
perhatian besar datang dari pihak rs ar bunda prabumulih, terutama dari pimpinan rumah sakit, dr. h. abdul rachman, sp.og, mm, yang dikenal peduli terhadap pasien kurang mampu.
“ibu dokter sendiri yang akan membantu biaya pengobatan soni,” ungkap martini.
bentuk kepedulian itu bukan sekadar janji. selama menjalani perawatan, soni mendapatkan pelayanan penuh kasih dari seluruh tim medis. 
rumah sakit memastikan setiap pasien, terutama dari kalangan kurang mampu, mendapatkan hak yang sama untuk sembuh dan hidup layak.
baca juga:innalillahi... pegawai dinas pupr prabumulih pingsan saat apel, meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit 
baca juga:jangan panik! ini cara menangani gigitan ular berbisa sebelum ke rumah sakit
kini, ketika kondisinya mulai membaik, soni kembali menatap masa depan dengan harapan baru. ia bermimpi bisa sembuh total dan melanjutkan sekolah seperti anak-anak lain seusianya. dukungan dan doa dari warga prabumulih menjadi semangat baru bagi bocah tangguh ini.
kisah soni alfian menjadi pengingat bahwa di tengah keterbatasan dan kesulitan, masih ada banyak tangan yang terulur, dan harapan tak pernah benar-benar padam.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Prabumulih Pos 26 Oktober 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan