Kepemimpinan Perempuan Perkuat Birokrasi Nasional
Kepemimpinan Perempuan Perkuat Birokrasi Nasional--
Transformasi budaya organisasi agar lebih menghargai keberagaman dan kolaborasi.
Kepemimpinan berbasis keteladanan yang membuka jalan bagi lahirnya lebih banyak pemimpin perempuan.
Gerakan women support women, yaitu membangun ekosistem saling dukung antar perempuan.
“Perempuan harus saling menguatkan, bukan menjadi kompetitor satu sama lain,” tegasnya.
BACA JUGA:Motor Klasik Kawasaki W230, Teman Keliling Kota Biar Makin PeDe
BACA JUGA:Tito Karnavian: Pemda Harus Jadi Mesin Ekonomi Nasional, Bukan Sekadar Pelengkap Pusat
Menteri Rini menegaskan bahwa pengarusutamaan gender bukan lagi agenda tambahan, tetapi bagian penting pembangunan nasional.
Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 Tahun 2000 yang memastikan setiap kebijakan dan program pembangunan memiliki perspektif gender. Pendekatan ini berfokus pada empat aspek: akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat bagi laki-laki maupun perempuan secara adil.
Menurut Rini, perempuan membawa nilai khas dalam kepemimpinan: empati, kepekaan sosial, ketelitian, dan kemampuan adaptasi dalam situasi kompleks. “Kehadiran perempuan dalam kepemimpinan bukan soal mengejar jabatan setinggi-tingginya. Yang terpenting adalah seberapa besar manfaat dan perubahan yang bisa kita berikan,” ujarnya.
Di akhir sambutan, Rini memberikan apresiasi kepada penyelenggara Sekolah Kepemimpinan Kartini yang menurutnya berperan besar dalam menyiapkan generasi perempuan pemimpin masa depan. Sekolah ini merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk mencetak Sumber Daya Manusia unggul.
“Saya berharap tempat ini menjadi ruang lahirnya perempuan-perempuan tangguh yang siap memimpin, mengabdi, dan memberi kontribusi nyata bagi bangsa,” tutupnya.(*)

