Ibu Muda Asal Muara Enim Lahirkan Bayi Kembar Tiga di RSUD Prabumulih, Ketua PKK Beri Perhatian

Ibu Muda Asal Muara Enim Lahirkan Bayi Kembar Tiga di RSUD Prabumulih, Ketua PKK Beri Perhatian--Foto: Prabupos
“Kami sangat bersyukur ibu dan ketiga bayi dalam kondisi baik. Ini adalah anugerah luar biasa. Semoga bayi-bayi ini tumbuh sehat dan menjadi kebanggaan keluarga serta daerah,” ungkap Hj. Linda Apriana.
Melahirkan bayi kembar sering dianggap sebagai anugerah luar biasa, apalagi jika jumlahnya mencapai tiga sekaligus atau dikenal dengan istilah triplet.
Fenomena langka ini terjadi ketika seorang ibu mengandung tiga janin dalam satu kehamilan. Meski membawa kebahagiaan tersendiri bagi keluarga, kehamilan triplet sejatinya tergolong berisiko tinggi sehingga membutuhkan perhatian medis yang lebih serius.
BACA JUGA:Talud Anak Sungai Kelekar di Prabumulih Ambruk Lagi Usai Hujan Deras, Warga Khawatir Rumah Roboh
Dalam beberapa tahun terakhir, meningkatnya kasus kelahiran bayi kembar tiga banyak dikaitkan dengan penggunaan teknologi reproduksi berbantu, seperti program bayi tabung (in vitro fertilization atau IVF). Prosedur ini kerap melibatkan lebih dari satu embrio sehingga memperbesar kemungkinan kehamilan multipel.
Selain itu, faktor usia juga memegang peran penting. Wanita yang berusia di atas 35 tahun cenderung lebih berpeluang mengalami kehamilan kembar, termasuk triplet, akibat perubahan hormonal yang memengaruhi pelepasan sel telur.
Meski terdengar membahagiakan, kehamilan triplet bukanlah perjalanan yang mudah. Para ahli menyebut kondisi ini masuk dalam kategori kehamilan berisiko tinggi. Ibu hamil triplet lebih rentan mengalami komplikasi, mulai dari diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, hingga anemia.
Di sisi lain, risiko persalinan prematur juga sangat besar. Tak jarang bayi kembar tiga lahir sebelum waktunya dan membutuhkan perawatan intensif, seperti inkubator, terapi oksigen, atau pemberian nutrisi melalui infus.
Sementara itu, ketidaknyamanan fisik pada ibu, seperti mual berkepanjangan dan sakit punggung parah, hampir pasti dirasakan lebih berat dibanding kehamilan tunggal.
Dalam kasus triplet, persalinan normal sangat jarang dilakukan karena berisiko tinggi bagi ibu dan bayi. Umumnya, dokter kandungan akan merekomendasikan operasi caesar (SC) untuk memastikan keselamatan. Prosedur ini biasanya dilakukan setelah usia kandungan dianggap cukup aman, dengan mempertimbangkan kondisi ibu dan perkembangan janin.
Setelah lahir, bayi kembar tiga terutama yang prematur, biasanya langsung menjalani perawatan di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Langkah ini penting untuk memastikan mereka mendapatkan bantuan pernapasan, nutrisi, serta pemantauan tumbuh kembang secara ketat.
Tak berhenti di situ, skrining kesehatan lanjutan juga wajib dilakukan, seperti pemeriksaan pendengaran, penglihatan, hingga USG kepala untuk mendeteksi adanya gangguan yang mungkin muncul akibat kelahiran prematur.
Kehamilan triplet memang membawa kebahagiaan luar biasa bagi keluarga, namun juga penuh dengan tantangan medis.
Dengan pemantauan intensif dari tenaga kesehatan, persiapan matang menjelang persalinan, serta dukungan keluarga, risiko dapat diminimalkan sehingga ibu dan ketiga bayi bisa melewati proses panjang ini dengan selamat.(*)