AI Dorong Peran Data Center Jadi Krusial di Indonesia

Equinix Indonesia--
KORANPRABUMULIHPOS.COM — Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) yang semakin meluas di Indonesia membuat keberadaan data center kian vital. Untuk mendukung tren ini, sejak Mei 2025 hadir fasilitas baru bernama JK1 Jakarta International Business Exchange (IBX) milik Equinix Indonesia. Gedung delapan lantai yang berlokasi di Kuningan Barat, Jakarta Selatan ini mampu menampung hingga 1.600 kabinet dan menyediakan ruang kolokasi seluas 5.300 m².
Managing Director Equinix Indonesia, Haris Izmee, menuturkan JK1 memang dirancang sejak awal untuk mendukung beban kerja AI. Pada fase pertama, fasilitas ini memiliki dua data hall di dua lantai dengan kapasitas 2,4 megawatt serta 550 kabinet. Pendinginan dilakukan menggunakan sistem air cooling.
“Di fase berikutnya, kami akan menerapkan liquid cooling untuk menangani workload AI yang lebih kompleks,” jelas Haris.
Menurutnya, perkembangan AI mendorong kebutuhan infrastruktur yang lebih besar, khususnya GPU dengan daya lebih tinggi yang menghasilkan panas lebih besar. Karena itu, teknologi liquid cooling akan menjadi solusi penting.
Selain itu, JK1 juga memperhatikan aspek efisiensi energi dan keberlanjutan. Data center ini ditargetkan mencapai PUE rata-rata 1,41 pada beban penuh dan beroperasi sesuai standar global ASHRAE. Dari sisi reliabilitas, fasilitas ini diklaim mampu mencapai uptime 99,9999% dengan dukungan sistem berlapis, termasuk empat generator cadangan berkapasitas 2.000 kVA.
Saat ini, operasional JK1 ditangani sekitar 20 tenaga ahli. Namun, Haris mengakui ketersediaan talenta digital di bidang infrastruktur masih terbatas di Indonesia. Karena itu, pihaknya berencana menjalin kemitraan dengan universitas untuk mencetak tenaga kerja baru. Jika beroperasi penuh, JK1 diperkirakan membutuhkan sekitar 50 orang untuk pengelolaan harian, sementara ratusan pekerja telah terlibat dalam tahap desain dan konstruksi.
Lebih lanjut, Equinix Indonesia tengah membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak yang ingin mengembangkan solusi AI. Infrastruktur JK1 disiapkan agar mendukung pengembangan private cloud AI yang relevan dengan kebutuhan konsumen di Indonesia.
“AI tidak bisa dibangun sendirian, pasti membutuhkan kolaborasi lintas pihak. Kami membuka diri untuk menciptakan ekosistem yang saling mendukung,” pungkas Haris.