Cak Arlan - Deni Victoria Sehati: Tolak Barak Militer untuk Anak Nakal, Pilih Pendekatan Humanis

Wako Cak Arlan dan Ketua DPRD Deni Victoria Sehati, Tolak Barak Militer untuk Anak Nakal, Pilih Pendekatan Humanis. Foto: ig dv--

PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM– Di tengah pro-kontra nasional terkait kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menempatkan anak-anak “nakal” di barak militer.

Wali Kota Prabumulih H Arlan dan Ketua DPRD H Deni Victoria 'sehati' dengan kompak menolak barak militer untuk anak nakal. 

Pemimpin nomor satu di Kota Prabumulih dan Parlemen ini sepakat bahwa cara keras bukanlah solusi terbaik dalam mendidik generasi muda.

Menurut Wako Arlan, pendekatan militeristik cenderung mengabaikan sisi psikologis dan sosial anak. Ia meyakini bahwa anak-anak yang menyimpang justru membutuhkan ruang bimbingan yang lebih lembut dan penuh empati.

BACA JUGA:Retreat di Barak Yon Zipur: Sinergi PHR dan TNI Cetak Pemimpin Muda Lewat Local Community Leader Program

BACA JUGA:Hujan Berlumpur, Kemarau Berdebu: Pemkot Prabumulih Perbaiki Jalan Tugu Nanas–Karya Mulya

“Kalau budak dikekang terlalu keras, bukannya berubah malah bisa tambah jadi. Lebih baik kita ajak orang tuanya bicara, lalu kita bimbing bersama,” ujarnya dengan logat khas Prabumulih.

Wali Kota juga menyoroti bahwa banyak perilaku menyimpang remaja berakar dari kurangnya aktivitas positif di luar sekolah dan minimnya kesempatan kerja.

Pemerintah Kota Prabumulih, katanya, lebih memilih solusi jangka panjang melalui pelibatan keluarga, sekolah, dan komunitas lokal.

Sebagai langkah nyata, pihaknya mendorong berbagai program seperti pelatihan keterampilan, kegiatan pemuda produktif, dan penguatan ekstrakurikuler di sekolah. Harapannya, anak-anak memiliki wadah untuk menyalurkan energi dan kreativitas mereka secara positif.

BACA JUGA:Benahi Pasar Subuh, Wako Cak Arlan dan Ketua DPRD Prabumulih Kompak Cor Jalan

BACA JUGA:DPRD Apresiasi Kinerja H Arlan - Franky: Sampah Teratasi, Pasar Subuh Rapi hingga Aset Direvitalisasi

“Budak-budak itu kalau punya kegiatan dan gawean, idak bakal sempat nakal,” tambahnya.

Dukungan pun datang dari Ketua DPRD Prabumulih, H Deni Victoria SH MSi. Ia menilai kebijakan seperti barak militer terlalu sempit dan tidak menyentuh akar permasalahan. Deni justru mengusulkan pendekatan edukatif dan persuasif sebagai cara membentuk karakter anak.

“Masih banyak metode lain yang lebih baik dan lebih manusiawi. Panggil orang tuanya, ajak bicara, awasi bersama. Komunitas juga harus berperan,” ungkapnya.

Ia juga mendorong peningkatan program keagamaan, ekstrakurikuler, dan kegiatan sosial di sekolah maupun lingkungan sebagai bagian dari sistem pencegahan kenakalan remaja.

BACA JUGA:Siap Difungsikan Gratis untuk Warga Prabumulih yang Membutuhkan, Asrama di Jakabaring Bakal Dikelola Pemkot

BACA JUGA:Baju Batik Nanas Pegawai ASN Diperbarui, Wako Prabumulih: Yang Lama Ganti Nanas Mekar dan Muda

“Langkah-langkah positif ini jauh lebih membangun daripada cara-cara yang memaksa. Kita harus percaya bahwa anak-anak bisa berubah jika diberi peluang dan dibimbing dengan benar,” tegasnya.

Sikap yang diambil Pemerintah dan DPRD Prabumulih ini menjadi sorotan karena menekankan pentingnya pendidikan karakter erbasis kasih sayang, bukan ketakutan.

Pendekatan ini mencerminkan harapan bahwa perubahan perilaku anak bisa dicapai dengan keterlibatan semua pihak—orang tua, sekolah, dan masyarakat.

Di saat sebagian daerah memilih jalan keras, Prabumulih memilih cara yang lembut namun berdampak. Dan dari kota kecil inilah, mungkin muncul contoh bagaimana mendidik generasi muda secara utuh dan berkelanjutan.(*) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER