DDR4 Mulai Langka, Harganya Meroket Setelah Produsen Stop Produksi

DDR4 Mulai Langka, Harganya Meroket Setelah Produsen Stop Produksi--
KORANPRABUMULIHPOS.COM – Harga memori DDR4 mengalami lonjakan drastis seiring dengan semakin banyaknya produsen yang beralih ke DDR5. Laporan dari DigiTimes mengungkap bahwa harga chip DDR4 naik hingga 50% pada Mei 2025, dengan modul 8GB meningkat 56% dan 16GB naik 45%, menurut data dari Tom's Hardware.
Kenaikan ini berdampak langsung pada para pembuat sistem PC yang biasa membeli RAM dalam jumlah besar. Selain itu, tren ini juga berpotensi memengaruhi harga perangkat komputer di pasaran.
Penyebab Lonjakan Harga DDR4
Menurut sumber DigiTimes, harga kontrak untuk chip DDR4 8GB dan 16GB mengalami kenaikan antara 22% hingga 25%, dan diperkirakan akan terus naik 10-20% pada kuartal ketiga 2025.
Perubahan ini terjadi karena sejumlah produsen DRAM besar—termasuk Samsung, SK Hynix, dan Micron—mulai menghentikan produksi DDR3 dan DDR4, beralih ke DDR5 dan high bandwidth memory (HBM).
Tak hanya itu, faktor lain juga turut berperan dalam kenaikan harga. Pabrikan China sempat membanjiri pasar dengan DDR4 murah pada awal 2025, namun kini produksi mereka dihentikan, menyebabkan pasokan berkurang dan harga melonjak.
Akibatnya, selisih harga antara DDR4 dan DDR5 semakin kecil—hanya sekitar 7%, menurut laporan dari Techspot.
DDR4 dan Masa Transisi ke DDR5
DDR4 pertama kali diperkenalkan pada 2014 dan menjadi standar utama dalam industri SDRAM selama bertahun-tahun. Namun sejak peluncuran DDR5 pada 2020, teknologi ini mulai mengambil alih pasar dengan kecepatan dan efisiensi daya yang lebih tinggi.
Dengan semakin banyaknya produsen yang beralih ke DDR5, harga DDR4 diprediksi akan terus meningkat karena ketersediaannya semakin langka. Bagi pengguna yang masih bergantung pada DDR4, mungkin ini saatnya mempertimbangkan upgrade sebelum harganya semakin tak terkendali.