Mulai 4 Juni 2025, Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Puncak Ibadah

Mulai 4 Juni 2025, Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Puncak Ibadah--
MAKKAH, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Dalam dua hari mendatang, momen puncak ibadah haji akan segera tiba. Jemaah haji asal Indonesia dijadwalkan berangkat menuju Arafah pada tanggal 8 Zulhijjah 1446 H, atau bertepatan dengan 4 Juni 2025.
Kementerian Agama (Kemenag) tengah memantapkan konsolidasi data serta menyiapkan berbagai skenario untuk memastikan seluruh jemaah dapat diberangkatkan dengan aman dan tertib ke Arafah.
“Kami telah menyiapkan sejumlah skema untuk mengatur pergerakan jemaah ke Arafah, agar tidak ada satu pun yang tertinggal atau terabaikan,” ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, dalam konferensi pers di Makkah, Senin (2/6/2025).
Tiga Skema Perjalanan Menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina
Hilman menjelaskan bahwa pihaknya telah menyusun tiga pola utama mobilisasi jemaah selama rangkaian puncak haji, yakni skema reguler, Murur, dan Tanazul.
BACA JUGA:Menjelang Puncak Haji, Indonesia Siapkan Strategi Pergerakan Jamaah Secara Matang
BACA JUGA:Jelang Puncak Haji 9 Zulhijjah, Layanan Bus Salawat Dinonaktifkan Sementara Mulai 1 Juni 2025
Skema Reguler
Sebagian besar jemaah Indonesia—sekitar 67 persen atau 136 ribu orang—akan mengikuti pola reguler. Dalam skema ini, jemaah akan diberangkatkan dari Makkah ke Arafah untuk melaksanakan wukuf. Usai Magrib, mereka akan melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah untuk mabit (bermalam), kemudian bergerak ke Mina setelah tengah malam dan menjalani mabit di sana hingga tanggal 12 atau 13 Zulhijjah.
Skema Murur
Sekitar 33 persen atau 60 ribu jemaah lainnya akan mengikuti skema Murur. Dalam pola ini, setelah menyelesaikan wukuf di Arafah, jemaah langsung menuju Mina dengan hanya melintasi Muzdalifah tanpa turun dari bus. Skema ini dirancang untuk memperlancar arus dan mengurangi kepadatan.
Skema Tanazul
Skema ketiga ditujukan bagi sekitar 37 ribu jemaah yang tinggal di hotel-hotel sekitar Syisyah dan Raudhah. Setelah melaksanakan wukuf dan mabit di Muzdalifah, mereka akan kembali ke hotel dan tidak bermalam di tenda Mina. Namun, mereka tetap akan kembali ke Jamarat pada 11, 12, dan 13 Zulhijjah untuk melakukan lontar jumrah.
Mitigasi Kepadatan dan Perlindungan bagi Jemaah Rentan