Air Mata Mengalir di Arafah: Jemaah Palembang Larut dalam Doa

Air Mata Mengalir di Arafah: Jemaah Palembang Larut dalam Doa--

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Padang Arafah, sebuah tempat suci di timur Kota Mekah, kembali dipenuhi oleh jutaan jemaah haji dari seluruh dunia, termasuk lebih dari 200 ribu jemaah asal Indonesia, yang berkumpul untuk melaksanakan ibadah wukuf pada Kamis (5/6).

Sejak dini hari, hamparan Arafah dipadati para jemaah yang mengenakan pakaian ihram. Suasana haru dan khusyuk begitu terasa ketika wukuf dimulai selepas salat Zuhur. Rangkaian wukuf diawali dengan khutbah Arafah dari maktab masing-masing, kemudian dilanjutkan dengan salat Zuhur dan Ashar yang dijamak dan diqashar.

Sepanjang sore, jemaah memanfaatkan waktu dengan memperbanyak doa, zikir, dan membaca Alquran. Meski sinar matahari menyengat dengan suhu mencapai 40 derajat Celsius, kekhusyukan tetap terasa kuat di tengah panas yang menyelimuti.

“Hari Arafah ini momen yang sangat dinantikan oleh seluruh jemaah haji dari seluruh dunia. Saya merasa sangat dekat dengan Allah di sini,” ungkap Heriati, jemaah asal Kloter 19 Embarkasi Palembang, sambil menahan air mata.

BACA JUGA:193 Jemaah Haji Prabumulih Sehat, Siap Melaksanakan Wukuf di Arafah

BACA JUGA:Aniaya Mahasiswa, Warga Padat Karya Lebaran Haji di Penjara

Selepas matahari terbenam, jemaah mengerjakan salat Magrib yang dijamak dengan Isya, lalu bergerak menuju Muzdalifah untuk mabit atau bermalam. Di sana, mereka mengumpulkan batu kerikil sebagai persiapan untuk melontar jumrah di Mina pada 10 Zulhijah, bersamaan dengan perayaan Iduladha.

Pemerintah Arab Saudi memastikan seluruh proses ibadah berjalan dengan lancar dan aman. Layanan pendukung seperti medis, makanan, air minum, dan petugas bimbingan disediakan secara merata untuk kenyamanan jemaah.

Hari Arafah diyakini sebagai waktu yang sangat mustajab untuk berdoa. Tak heran jika para jemaah memanfaatkannya untuk memohon ampunan, keselamatan, dan kesejahteraan bagi diri sendiri maupun keluarga.

“Tidak ada hari yang lebih mulia di sisi Allah selain Hari Arafah,” tutur Heriati, mengutip sabda Rasulullah Saw sebagaimana tercantum dalam hadis riwayat Muslim.

BACA JUGA:Mulai 4 Juni 2025, Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Puncak Ibadah

BACA JUGA:Menjelang Puncak Haji, Indonesia Siapkan Strategi Pergerakan Jamaah Secara Matang

Tim Sumatera Ekspres yang meliput langsung dari Arafah melaporkan bahwa banyak jemaah yang larut dalam doa, bahkan menangis tersedu, meluapkan segala penyesalan dan harapan mereka di hadapan Allah Swt. Tenda-tenda dipenuhi suara tangis dan lantunan doa yang menyentuh hati.

Bagi sebagian jemaah, wukuf menjadi momen kontemplasi dan perenungan yang mendalam.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER