Valve Matangkan Matangkan Perkembangan agar Steam Bisa Jalan di Android

Valve Matangkan Matangkan Perkembangan agar Steam Bisa Jalan di Android--

KORANPRABUMULIHPOS.COM – Di balik peluncuran Steam Frame dan pembaruan ekosistem Steam Deck, Valve ternyata tengah mengejar ambisi yang jauh lebih besar: membawa game PC ke perangkat Android. Bukan melalui cloud gaming atau porting game satu per satu ke Arm, melainkan lewat teknologi emulasi dan translation layer yang selama ini mereka biayai diam-diam.

Salah satu pilar penting misi tersebut adalah Fex, emulator x86-to-Arm yang belakangan mendapatkan sorotan besar. Publik baru menyadari bahwa Valve bukan hanya mendukung proyek komunitas ini, tetapi juga menjadi penyandang dana utama yang menjaga pengembangannya tetap berlanjut.

Pierre-Loup Griffais, sosok di balik SteamOS dan Steam Deck, mengungkap bahwa Valve sudah mulai membiayai Fex sejak 2016–2017. Saat itu mereka belum memiliki perangkat Arm tertentu untuk dirilis, tetapi sudah memprediksi bahwa masa depan komputasi akan bergerak menuju arsitektur yang lebih hemat daya—termasuk perangkat mobile.

Kini investasi panjang tersebut mulai terlihat hasilnya. Steam Frame, headset VR mandiri berbasis Arm, terbukti mampu menjalankan Windows x86 melalui Fex. Bahkan lebih menarik lagi, teknologi yang sama sudah dipakai proyek komunitas seperti GameHub untuk menunjukkan bahwa ada sejumlah game PC yang bisa berjalan langsung di Android tanpa PC dan tanpa streaming. Jika komunitas saja bisa mencapainya, potensi Valve dengan dukungan ekosistem Steam tentu jauh lebih besar.

Meski Valve belum mengumumkan Steam resmi untuk Android yang dapat menjalankan game PC secara native, berbagai perkembangan mengisyaratkan bahwa mereka bergerak ke arah itu. Fex terus dioptimalkan agar lebih cepat dan kompatibel dengan berbagai engine game, sementara Proton diperluas bukan hanya untuk menjalankan game Windows, tetapi kini juga aplikasi Android di SteamOS—langkah teknis yang membuka kemungkinan kompatibilitas dua arah antara PC dan mobile.

Momentum eksternal juga mendukung ambisi tersebut. Qualcomm kini gencar mendorong Windows on Arm dan memperkirakan gelombang game Arm-native akan hadir pada 2026. Di sisi lain, regulasi global memaksa Apple dan Google melonggarkan kontrol mereka. Digital Markets Act di Eropa membuat Apple membuka akses toko aplikasi alternatif, dan Google menghadapi tekanan serupa untuk mempermudah sideloading. Bila tren ini meluas, perangkat Android bisa saja menjalankan platform besar seperti Steam tanpa terkendala kebijakan toko aplikasi default.

Valve sendiri tetap berhati-hati soal masa depan Steam di Android. Mereka hanya mengakui bahwa beberapa produsen hardware tertarik mengadopsi SteamOS, termasuk untuk perangkat berbasis Arm. Namun jika Fex semakin matang dan kompatibilitas game meningkat, hadirnya Steam yang benar-benar berjalan di ponsel Android bukan lagi hal yang mustahil.

Dalam beberapa tahun ke depan, bukan tidak mungkin ponsel Android berubah menjadi “Steam mini PC” yang dapat memainkan game PC secara langsung. Bila itu terjadi, industri game mobile bisa memasuki era baru yang benar-benar berbeda.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER