Apple Masih Dibayangi Ancaman Tarif Impor dari Kebijakan Trump

Manufacturing The iPhone 15 In India--

KORANPRABUMULIHPOS.COM – CEO Apple, Tim Cook, buka suara soal tantangan yang dihadapi perusahaannya terkait kebijakan tarif dari mantan Presiden AS, Donald Trump. Meskipun dampaknya masih tergolong kecil pada periode Januari hingga Maret 2025, Apple memproyeksikan akan menanggung beban tarif tambahan sekitar USD 900 juta pada kuartal yang berakhir Juni ini — angka yang justru lebih rendah dari perkiraan para analis.

Cook mengungkapkan bahwa sebagian besar produk Apple saat ini belum terkena dampak langsung dari kebijakan tarif balasan Trump. Namun demikian, ia mengakui masih belum ada strategi yang jelas untuk menghadapi potensi perubahan tarif setelah bulan Juni.

"Saya tidak ingin berspekulasi soal masa depan karena ketidakpastian masih tinggi," ujar Cook dalam pernyataannya yang dikutip CNBC. Ia menambahkan bahwa memprediksi perkembangan setelah bulan Juni sangat sulit dilakukan.

Ketidakpastian ini tampaknya membuat investor cemas. Meskipun Apple mencatatkan pendapatan di atas ekspektasi dan penjualan iPad serta Mac yang kuat, harga saham perusahaan tetap merosot hingga 4%.

Kondisi ini menunjukkan bahwa bahkan perusahaan sekelas Apple pun tidak kebal terhadap tekanan kebijakan ekonomi. Cook pun menyoroti kerja keras tim operasional Apple dalam menyesuaikan rantai pasokan dan pengelolaan inventaris selama masa sulit ini.

Dalam rangka mengurangi ketergantungan pada China, Apple kini mengandalkan India dan Vietnam sebagai pusat produksi utama untuk pasar AS. Produk iPhone yang dipasarkan di AS diperkirakan sebagian besar akan berasal dari India, sedangkan iPad, Mac, Apple Watch, dan AirPods banyak diproduksi di Vietnam.

Namun strategi diversifikasi ini juga menghadapi risiko baru. India dan Vietnam, yang kini dikenai tarif 10%, berpotensi mengalami kenaikan tarif serupa seperti China, yang saat ini dikenakan bea masuk hingga 145%. Bila hal itu terjadi, strategi Apple dalam memindahkan produksi bisa saja menjadi kurang efektif.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER