Tragedi Terburuk di Republik Dominika! Ratusan Tewas, Termasuk Gubernur & Atlet Dunia

Detik-Detik Mengerikan Atap Klub Roboh, Tewaskan Gubernur dan Bintang Musik Merengue--
KORANPRABUMULIHPOS.COM - Santo Domingo – Sebuah insiden memilukan mengguncang Republik Dominika setelah atap salah satu klub malam terkenal di ibu kota roboh secara tiba-tiba. Peristiwa tragis ini terjadi pada Selasa dini hari, saat konser musisi merengue legendaris Rubby Pérez tengah berlangsung di Jet Set Club.
Menurut laporan yang dikutip dari berbagai sumber, suasana meriah yang dipenuhi musik dan sorak-sorai mendadak berubah menjadi kepanikan saat bagian atap gedung tersebut ambruk. Ratusan orang tertimpa reruntuhan puing logam dan beton. Teriakan minta tolong terdengar di antara kekacauan, sementara pengunjung berusaha menyelamatkan diri dari timbunan bangunan.
Tragedi ini merenggut nyawa setidaknya 184 orang, dan lebih dari 500 lainnya dilaporkan mengalami luka-luka, menjadikannya sebagai salah satu bencana paling mematikan dalam sejarah Republik Dominika.
Yang membuat insiden ini semakin menyayat hati, Gubernur Provinsi Monte Cristi, Nelsy Cruz, termasuk dalam daftar korban jiwa. Ia dikabarkan sempat menghubungi Presiden Luis Abinader dari bawah reruntuhan untuk meminta bantuan, namun nyawanya tidak tertolong.
Selain sang gubernur, Rubby Pérez, sang penyanyi yang tampil malam itu, juga ditemukan meninggal dunia di lokasi. Dunia musik Dominika pun kehilangan salah satu ikon terbesarnya.
Tak hanya itu, dua mantan atlet Major League Baseball, Octavio Dotel dan Tony Blanco, turut menjadi korban jiwa dalam insiden ini. Kehadiran nama-nama besar di antara korban membuat tragedi ini menjadi sorotan global.
Lebih dari 300 petugas penyelamat diterjunkan ke lokasi kejadian, dibantu oleh tim relawan dari Puerto Riko dan Israel, termasuk unit anjing pelacak. Mereka bekerja tanpa henti selama dua hari untuk mencari korban yang masih tertimbun. Setelah pencarian dinyatakan berakhir, proses beralih ke tahap evakuasi jenazah dan identifikasi korban.
Sampai saat ini, penyebab utama runtuhnya atap masih dalam penyelidikan. Dugaan awal mengarah pada kelalaian struktur bangunan. Pihak pengelola klub menyatakan siap bekerja sama penuh dengan otoritas guna mengungkap kebenaran.
Presiden Luis Abinader secara langsung menyampaikan belasungkawa dan menetapkan tiga hari berkabung nasional. Ia juga mengunjungi lokasi kejadian dan menegaskan bahwa pemerintah akan memastikan proses investigasi berjalan transparan serta memberikan dukungan penuh kepada para korban dan keluarganya.
Tragedi di Jet Set Club ini tidak hanya meninggalkan luka fisik, tetapi juga trauma mendalam bagi masyarakat. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya sistem keamanan bangunan publik demi keselamatan bersama. (*)