Waspada! Lonjakan Kasus HIV/AIDS di Sumsel Capai Tiga Kali Lipat

Waspada! Lonjakan Kasus HIV/AIDS di Sumsel Capai Tiga Kali Lipat--
PALEMBANG, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kasus HIV/AIDS di wilayah ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2021 tercatat sebanyak 321 kasus, dan jumlah ini melonjak drastis menjadi 992 kasus pada tahun 2024.
Yudi Setiawan, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Palembang, menyampaikan bahwa berdasarkan laporan statistik, peningkatan kasus HIV/AIDS memang terjadi secara signifikan di Sumsel. Ia menjelaskan bahwa Kota Palembang mencatat angka tertinggi karena memiliki jumlah fasilitas pelayanan kesehatan terbanyak, sehingga lebih banyak kasus yang terdeteksi.
Ia juga menekankan bahwa rendahnya jumlah kasus di daerah tertentu belum tentu berarti wilayah tersebut bebas dari infeksi. Minimnya pemeriksaan, rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan tes darah, dan keterbatasan fasilitas menjadi faktor yang dapat mempengaruhi data tersebut.
“Sebagian besar penularan HIV/AIDS, sekitar 80 persen, disebabkan oleh hubungan seksual yang tidak aman. Angka infeksi cenderung meningkat seiring dengan tingginya praktik seks berisiko, terutama pada kelompok lelaki seks dengan lelaki (LSL) yang saat ini menjadi kelompok paling rentan,” ujarnya.
BACA JUGA:Waspada HIV Rentan Menular! Berikut 10 Tips Pencegahannya
BACA JUGA:689 Penderita HIV AIDS di Sumsel
Untuk rincian tahunan, pada tahun 2021 tercatat 321 kasus, dengan tiga wilayah tertinggi yakni Kota Palembang (142 kasus), Muara Enim (28), dan OKU Timur (22). Wilayah dengan angka terendah yaitu Kota Pagaralam, OKU Selatan, dan Empat Lawang, masing-masing hanya mencatat satu kasus.
Tahun 2022, jumlah kasus meningkat hampir dua kali lipat menjadi 639. Palembang tetap tertinggi dengan 353 kasus, disusul Muara Enim (49), dan OKI (43). Kasus terendah terjadi di Musi Rawas Utara (1 kasus) dan OKU Selatan (2 kasus).
Pada 2023, kasus kembali naik menjadi 846, dengan Palembang menyumbang 423 kasus, OKU Timur 53, serta Muba dan Muara Enim masing-masing 46 kasus. Sedangkan pada 2024, jumlah kasus mencapai 992, tiga kali lipat dari tahun 2021. Kota Palembang masih tertinggi dengan 547 kasus, diikuti OKU Timur (59) dan Prabumulih (48).(*)