Kementerian Agama Rancang Pesantren Percontohan dengan Standar Internasional

Kementerian Agama Rancang Pesantren Percontohan dengan Standar Internasional--Foto: Kemenag

JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Kementerian Agama merencanakan pembangunan pesantren percontohan di atas lahan seluas 10 hektare. Pesantren ini akan mengusung konsep pendidikan pesantren modern dengan standar internasional.

Rencana tersebut disampaikan oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar, saat bertemu dengan perwakilan Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia di kantor pusat Kementerian Agama.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas mengenai rencana pengembangan sekolah unggulan di Indonesia, yang mencakup integrasi pendidikan berbasis keislaman dengan kurikulum internasional. 

Selain itu, dibahas pula tantangan dan peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya untuk santri dan siswa berpotensi tinggi di pesantren.

BACA JUGA:Timnas U20 Indonesia: Persiapan Matang, Hasil Mengecewakan – Apa yang Salah?

BACA JUGA:Kerja Sama Pertanian Indonesia-Turki Resmi Dimulai, Fokus Ekspor Komoditas Unggulan!

"Kami ingin membuktikan bahwa pesantren juga bisa memiliki standar dunia. Ini merupakan bagian dari perjuangan dalam bidang pendidikan yang harus kita wujudkan bersama," ungkap Nasaruddin Umar di Jakarta, Kamis 13 Februari 2025.

Nasaruddin menegaskan bahwa pendidikan agama perlu mengalami transformasi agar tetap relevan dengan kemajuan zaman. Ia menjelaskan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam pendidikan Islam saat ini adalah ketimpangan pendanaan dan fasilitas antara sekolah umum dengan madrasah atau pesantren.

"Di sekolah umum, fasilitas lengkap disediakan negara: tanah, gedung, buku, laboratorium, bahkan guru-gurunya mendapatkan pelatihan internasional. Namun di pesantren, banyak yang masih belajar tanpa kursi yang layak, dan tidur dengan bantal yang sudah bertahun-tahun tidak diganti," kata Nasaruddin yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal.

Menurutnya, Indonesia memiliki 42 ribu pesantren yang mayoritas dikelola oleh yayasan dengan dana terbatas. Bahkan, sekitar 90% pesantren swasta masih bergantung pada sumbangan masyarakat tanpa dukungan yang memadai dari pemerintah.

BACA JUGA:Jangan Ketinggalan! Jalur SPAN PTKIN 2025 Resmi Dibuka, Pendaftaran Hingga 6 Maret

BACA JUGA:Konsisten Melayani UMKM, BRI Cetak Laba Rp60,64 Triliun

Padahal, menurut Menag, tren pendidikan global kini semakin mengarah ke model sekolah asrama atau boarding school. Ia menambahkan bahwa banyak penelitian internasional yang menunjukkan bahwa model pesantren memiliki keunggulan dalam membentuk karakter dan disiplin para siswa.

"Di banyak negara, tren pendidikan saat ini cenderung mengarah ke boarding school sebagai cara untuk mencetak pemimpin berkualitas. Pesantren di Indonesia sudah menerapkan konsep ini sejak lama, meskipun masih ada banyak yang perlu diperbaiki, terutama dalam hal fasilitas dan metode pengajaran," ujar Nasaruddin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER