Viral! Petugas Pernikahan di Banyuasin Meninggal di Depan Pengantin
![](https://prabumulihpos.bacakoran.co/upload/ed4753b479bf196e97fc0621cc60d702.jpg)
Petugas Pernikahan di Banyuasin Meninggal di Depan Pengantin--Tangkapan Layar
BANYUASIN, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Pengguna media sosial terenyuh dan turut berduka atas beredarnya video seorang petugas pernikahan meninggal usai menjalankan tugasnya di depan pengantin.
Kabar ini menjadi viral, setelah video berdurasi 59 detik yang berisi narasi "Innalillahi Wa inna ilaihi raji'un" beredar luas di media sosial dan grup WhatsApp.
Dalam video tersebut memperlihatkan momen haru saat seorang petugas agama asal Tanjung Lago, Banyuasin, meninggal dunia setelah memimpin doa pada acara akad nikah.
Kejadian tersebut berlangsung pada hari Jumat, 7 Februari 2025, tepatnya pukul 15.12 WIB.Dalam video yang tersebar, terlihat seorang pria yang sudah lanjut usia, usai membaca doa untuk pasangan pengantin, Yanti dan Ardi.
BACA JUGA:Panduan Rute ke Pulau Kemaro untuk Rayakan Cap Go Meh 2025
BACA JUGA:Kapolres OKU Tegaskan Penyidikan Terus Berlanjut, Kasus Ketua RT yang Meninggal Masih Satu Tersangka
Setelah selesai, pria tersebut meminta pengantin perempuan untuk meninggalkan ruangan guna menandatangani dokumen acara.
Namun, sesaat setelah itu, pria tersebut langsung terjatuh ke meja akad nikah dan tak sadarkan diri. Kejadian ini membuat para tamu undangan serta keluarga pengantin panik dan terkejut.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuasin, Abadil, melalui Amin Fomi selaku Kasi Bimas, mengonfirmasi peristiwa tersebut. Namun, ia mengklarifikasi bahwa narasi yang beredar salah, karena pria tersebut bukan penghulu, melainkan petugas penghubung urusan keagamaan desa (P2UKD).
"Memang benar ada kejadian itu pada Jumat sore, namun yang bersangkutan bukan penghulu, melainkan petugas P2UKD," ujar Amin.
BACA JUGA:Kelapa Sawit PT Mitra Ogan Dijarah, Manajemen Minta Keamanan Aset Negara Diperkuat
BACA JUGA:Pencairan Dana Desa di Sumsel Baru Rp29,59 miliar, Ini Daerah yang Sudah Mencairkan
Korban yang bernama Syaranubi (75), seorang tokoh masyarakat dan agama di Desa Kuala Puntian, Tanjung Lago, diminta untuk membacakan doa setelah akad nikah oleh kepala KUA setempat.
Usai membaca doa, Syaranubi tiba-tiba jatuh pingsan dan dibawa ke bidan di Banyu Urip. Di sana, dinyatakan bahwa korban telah meninggal dunia.