Tabrak Burung Pesawat Jeju Air Kecelakaan, Ratusan Penumpang Meninggal: Tak Ada WNI
Pesawat Jeju Air Kecelakaan --Foto:ist
KORANPRABUMULIHPOS.COM - Pesawat Jeju Air yang mengangkut 181 orang mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan pada pukul 9:07 pagi waktu setempat.
Pesawat tersebut, yang sedang dalam perjalanan dari Bangkok, Thailand, keluar dari landasan pacu saat pendaratan dan menabrak pagar bandara.
Pesawat tersebut membawa total 181 orang, termasuk enam kru. Sebagian besar penumpang adalah warga negara Korea, dengan dua orang lainnya berasal dari Thailand.
Jumlah korban tewas dalam kecelakaan pesawat Jeju Air yang terjadi di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada hari Minggu, yang dilaporkan hanya 28 orang meningkat menjadi 120 orang, menurut berita dari Yonhap.
BACA JUGA:Tragedi Akhir Tahun! 32 Penumpang Azerbaijan Airlines Selamat Setelah Pesawat Terbakar
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh tim pemadam kebakaran setempat, proses verifikasi jumlah korban yang tewas masih berlangsung.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa pesawat yang mengangkut 181 orang, termasuk enam kru, keluar dari landasan pacu saat pendaratan dan menghantam pagar bandara sehingga menimbulkan kebakaran.
Diduga, kecelakaan tersebut dipicu oleh tabrakan pesawat dengan kawanan burung saat mendarat.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (RI) menyatakan bahwa hingga saat ini, tidak ada WNI yang tercatat sebagai penumpang dalam pesawat Jeju Air yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.
BACA JUGA:Harga Tiket Pesawat Turun 10% Selama Nataru, Pemerintah Targetkan Penghematan Rp472 Miliar
Pemerintah Indonesia bersama Kedutaan Besar RI di Seoul terus memantau perkembangan terkait kejadian ini, seperti yang disampaikan oleh Judha Nugraha, Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri.
Rekaman dari media lokal menunjukkan pesawat tergelincir di landasan, terbakar, dan puing-puing tersebar di sekitar lokasi. Seorang penumpang dan seorang anggota awak ditemukan selamat di bagian ekor pesawat, sementara operasi penyelamatan terus dilakukan.
Otoritas setempat memperkirakan bahwa jumlah korban kemungkinan akan bertambah.
Mayoritas penumpang diketahui berasal dari Korea Selatan, dengan tambahan dua warga negara Thailand.