Beasiswa Pre-doctoral untuk Dosen Kemendiktisaintek Dibuka, Cek Persyaratannya di Sini!

Beasiswa Pre-doctoral--

KORANPRABUMULIHPOS.COM Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) resmi membuka pendaftaran beasiswa Pre-doctoral Course Program (PDCP) bagi dosen yang berada di bawah naungan kementeriannya. Pendaftaran akan berlangsung hingga 22 November 2024. Melalui program ini, para dosen yang terpilih akan mengikuti pelatihan intensif di Chung Yuan Christian University, Taiwan selama maksimal dua bulan. Tujuan program ini adalah mempersiapkan para dosen untuk melanjutkan studi doktoral di bidang sains, teknologi, dan teknik di luar negeri.

Dalam program ini, peserta akan fokus pada peningkatan kemampuan akademik, seperti penulisan ilmiah, penyusunan proposal riset doktoral, dan keterampilan bahasa Inggris akademik. Selain itu, mereka juga akan menjalani sesi matchmaking dengan calon promotor, termasuk diskusi terkait riset dan peninjauan proposal, serta pengenalan fasilitas riset kampus tujuan di luar negeri.

Beasiswa pre-doctoral ini juga mencakup pelatihan keterampilan komunikasi, akulturasi budaya, kemampuan riset lintas disiplin, dan penyusunan poster akademik serta draf proposal doktoral.

Syarat Pendaftaran Beasiswa Pre-doctoral Kemendiktisaintek

Syarat Umum:

  1. Warga Negara Indonesia (WNI) dengan KTP yang masih berlaku.
  2. Memiliki paspor yang berlaku setidaknya hingga Agustus 2025.
  3. Usia maksimal 40 tahun per 31 Desember 2024.
  4. Berstatus dosen tetap di perguruan tinggi di bawah Ditjen Diktiristek.
  5. Terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) dengan Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN).
  6. Sudah lulus S2 yang dibuktikan dengan ijazah magister.
  7. Lulusan S2 luar negeri harus menyertakan Surat Keputusan (SK) penyetaraan ijazah dari Ditjen Diktiristek.
  8. Tidak sedang menjalani program studi doktoral (ongoing S3).
  9. Belum pernah mengikuti program doktor sebelumnya.
  10. Memiliki sertifikat kemampuan bahasa Inggris yang masih berlaku (maksimal dua tahun sejak tanggal terbit) dengan skor minimal:
    • TOEFL ITP: 560
    • TOEFL iBT: 80
    • PTE Academic: 58
    • IELTS: 6,5
  11. Menyertakan CV dalam bahasa Inggris yang menunjukkan rekam jejak riset.
  12. Melampirkan surat izin mengikuti program dari pimpinan instansi asal.
  13. Membuat personal statement dalam bahasa Inggris.
  14. Menyusun proposal riset doktoral sesuai topik yang disyaratkan, dalam bahasa Inggris.
  15. Menyertakan surat pernyataan mengikuti program serta surat keterangan sehat dari rumah sakit pemerintah.
  16. Tidak boleh menerima beasiswa lain yang serupa (double funding).

Syarat Bidang Riset yang Dibuka

Berikut adalah bidang riset yang disyaratkan oleh program beasiswa ini:

Fisika:

  • Optical spectroscopy, defects in semiconductors, 2D materials, optoelectronic devices.
  • Magnetism, surface science, experimental physics.
  • Molecular Beam Epitaxy (MBE), compound materials.
  • Material semikonduktor dan perangkat 2D (seperti MoS2, Graphene).

Kimia:

  • Carbohydrate chemistry dan penemuan obat.

Teknik Elektronik:

  • Nanomaterial 2D, perangkat nano-photoelectric, nano-optics.
  • Raman spectroscopy, complex oxides, dan nanomaterial berbasis karbon.
  • Pengalaman riset dan konsultasi pada proyek-proyek khusus.
  • Epitaxial growth pada teknologi semikonduktor serta analisis optik, listrik, dan struktur film tipis.

Teknik Elektro:

  • Sistem jaringan komputer, desain arsitektur microprocessor, FPGA.
  • Smart grid information systems, communication system, dan network security.

Teknik Mesin:

  • Sistem opto-mekatronik, analisis big data, DSP biosignal.

Komponen Beasiswa yang Ditanggung

Para penerima beasiswa akan mendapatkan berbagai fasilitas, antara lain:

  • Biaya pendidikan
  • Biaya hidup selama di Taiwan
  • Asuransi kesehatan
  • Biaya aplikasi visa
  • Dana untuk keadaan darurat
  • Tiket pergi-pulang dari daerah domisili ke bandara terdekat kampus tujuan.

Bagi dosen yang berminat, segera persiapkan persyaratan yang dibutuhkan sebelum batas pendaftaran berakhir. Ini merupakan kesempatan emas untuk meningkatkan kualitas akademik dan riset, serta mempersiapkan diri menuju jenjang pendidikan doktoral di luar negeri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER