Mendorong Swasembada Pangan, Kemenkumham Sumsel Terapkan Program Asta Cita di Lapas dan Rutan
Mendorong Swasembada Pangan, Kemenkumham Sumsel Terapkan Program Asta Cita di Lapas dan Rutan--Istimewa
SUMSEL, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan, Dr. Ilham Djaya, secara tegas mendukung program Asta Cita yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Sebagai langkah nyata, Ilham menginstruksikan kepada seluruh jajaran Pemasyarakatan di Sumatera Selatan untuk melaksanakan program ketahanan pangan dengan pendekatan berkelanjutan.
Ilham menjelaskan bahwa beberapa fasilitas pemasyarakatan di wilayah Sumsel sudah menjalankan program ini dengan sukses, seperti yang terlihat di Rutan Baturaja dan Lapas Sekayu. Di Rutan Baturaja, misalnya, mereka mulai mengembangkan budidaya ikan lele dengan memanfaatkan lahan kosong di sekitar area Rutan.
"Di Rutan Baturaja dan Lapas Sekayu, kami telah memulai budidaya ikan lele sebagai bagian dari langkah nyata mendukung ketahanan pangan nasional. Kami memanfaatkan lahan kosong untuk membuat kolam ikan," ungkap Ilham.
BACA JUGA:Roby : PPS Harus Fahami Isu Strategis Saat Pilkada 2024
BACA JUGA:Deretan Pantai Cantik di Lampung Selatan, Mudah Dijangkau dari Pintu Tol
Program ini tidak hanya memberikan manfaat dalam mencukupi kebutuhan pangan internal di lembaga pemasyarakatan, tetapi juga diharapkan dapat berkontribusi positif dalam mendukung ketahanan pangan di tingkat nasional.
Program ketahanan pangan ini merupakan bagian dari Asta Cita yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Asta Cita bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan, energi, dan sektor-sektor lainnya guna mencapai kemandirian bangsa. Salah satu fokus utama dari Asta Cita adalah swasembada pangan yang berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Ilham menegaskan bahwa inisiatif ini bukan hanya untuk meningkatkan ketersediaan pangan di dalam lapas, namun juga sebagai bagian dari upaya mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Sumatera Selatan dan Indonesia pada umumnya.
Selain itu, di Lapas Narkotika Muara Beliti, pihaknya juga melaksanakan program ketahanan pangan melalui budidaya sayuran dengan metode hidroponik. Hasil panen dari sistem hidroponik ini tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan di lapas, tetapi juga didistribusikan kepada masyarakat sekitar.
BACA JUGA:Tiga Daerah di Sumsel Unggul dalam Produksi Durian
BACA JUGA:Kasus Penjualan Aset Yayasan Batanghari Sembilan, Kadis DLHP Sumsel Diperiksa Kejati
"Inovasi lainnya juga dilakukan di Lapas Muara Enim yang menanam semangka tanpa biji dengan metode mulsa plastik. Ini dilakukan untuk melindungi tanaman dari hama dan menjaga kelembaban tanah," jelas Ilham.
Sementara itu, Rutan Prabumulih bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Perikanan setempat untuk memberikan penyuluhan pertanian dan pelatihan terkait pembuatan pupuk organik serta pembibitan ikan. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan warga binaan agar mereka siap kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang berguna.