Tiga Daerah di Sumsel Unggul dalam Produksi Durian
Di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), terdapat tiga daerah yang menjadi sentra penghasil durian dengan hasil yang melimpah.--
KORANPRABUUMULIHPOS.COM - Tidak lama lagi, musim durian akan tiba. Di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), terdapat tiga daerah yang menjadi sentra penghasil durian dengan hasil yang melimpah. Banyak yang masih bertanya-tanya, dari mana asal durian yang membanjiri pasar? Ternyata, sebagian besar pasokan durian di Sumsel berasal dari tiga daerah utama ini. Selain jumlahnya yang melimpah, durian dari daerah tersebut terkenal dengan cita rasa manis, tekstur empuk, serta daging yang tebal.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, total produksi durian pada tahun 2022 mencapai 406.153 kuintal, meski mengalami penurunan dibandingkan tahun 2021 yang tercatat sebanyak 463.094 kuintal. Dari total tersebut, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menjadi penyumbang terbesar dengan produksi mencapai 132.010 kuintal. Durian dari Kabupaten OKU terkenal di kalangan masyarakat Sumsel karena memiliki rasa manis dan tekstur daging yang empuk. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan produksi tahun 2021 yang hanya sebesar 47.546 kuintal.
Posisi kedua sebagai daerah penghasil durian terbesar ditempati oleh Kabupaten Empat Lawang, dengan produksi mencapai 59.559 kuintal di tahun 2022. Angka ini juga mengalami peningkatan dari 40.598 kuintal pada tahun 2021. Kabupaten ini dikenal sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Lahat dan terus menunjukkan tren positif dalam produksi durian.
BACA JUGA:Pasar Murah Hadir di Muntang Tapus
Sementara itu, di posisi ketiga adalah Kabupaten Lahat dengan produksi mencapai 51.042 kuintal pada tahun 2022, meningkat dari 36.785 kuintal di tahun sebelumnya.
Kabupaten Muara Enim, khususnya daerah Ujan Mas, juga dikenal sebagai penghasil durian. Namun, pada tahun 2022, produksinya mengalami penurunan menjadi 43.613 kuintal dari 70.325 kuintal pada tahun 2021. Jenis durian yang cukup terkenal dari daerah ini adalah durian tembaga, yang telah dikenal sejak tahun 1990-an. Durian tembaga memiliki ciri khas rasa manis, daging yang tebal, serta warna daging yang menyerupai tembaga, berbeda dengan warna kuning atau oranye pada durian umumnya.
Ketika musim durian tiba, jenis durian tembaga ini mudah ditemui karena banyak petani yang membudidayakannya. Pada awal musim, harga durian biasanya lebih tinggi, yakni sekitar Rp30.000 hingga Rp40.000 per buah berukuran besar. Namun, ketika mencapai puncak musim sekitar bulan Maret, harga durian bisa turun lebih dari setengah harga awal musim.
Dengan produksi yang melimpah di berbagai daerah Sumsel, pecinta durian akan dimanjakan dengan pilihan durian berkualitas tinggi saat musimnya tiba. (*)